Tahun Gerejawi : Pra Paskah 3
Tema : Kejujuran
Bacaan Alkitab : Kejadian 4 : 1-16
Ayat Hafalan : “sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku” (Mazmur 51 : 5a)
Tujuan :
- Remaja dapat menjelaskan sikap ketidakjujuran antara Kain dan Habel.
- Remaja dapat menyebutkan hambatan-hambatan untuk bersikap jujur.
- Remaja dapat berkomitmen untuk selalu bersikap jujur.
Penjelasan Teks
- Nama Kain berasal dari kata Qayin yang dikaitkan dengan kata Ibrani, gana, yang berarti memperoleh atau mendapatkan. Nama Kain setidaknya menggambarkan apa yang dirasakan oleh Hawa. Setelah Hawa melahirkan, Hawa berkata :”Aku telah mendapatkan seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan. Sedangkan Habel dari kata Hebel yang berarti napas yang berlalu atau uap. Kain adalah seorang petani dan Habel adalah gembala kambing domba. Setelah beberapa waktu, Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya, sedangkan Habel mempersembahkan lemak-lemak anak sulung kambing dombanya. Di sini muncul masalah bahwa Tuhan lebih mengindahkan persembahan Habel daripada persembahan Kain.
- Mengapa Tuhan mengindahkan persembahan Habel daripada Kain? Ada satu tafsiran tentang alasan Tuhan lebih menerima persembahan Habel dan tidak menerima persembahan Kain. Dalam tradisi Israel kuno, ada sebuah keyakinan bahwa persembahan korban yang diterima oleh Allah Israel adalah persembahan ternak. Sementara itu, persembahan berupa hasil tanah hanya diambil sebagian, kemudian selebihnya diberikan kepada keluarga imam yang tidak mendapat bagian lahan karena mereka dikhususkan untuk melayani di bait Allah (bnd. Im. 2:1-10), juga kepada orang miskin dan janda-janda. Namun tidak diceritakan di dalam teks apa yang menyebabkan Tuhan lebih mengindahkan persembahan Habel.
- Akibat Tuhan yang tidak mengindahkan persembahan Kain, diceritakan bahwa Kain menjadi panas hatinya dan muram mukanya. Atas ekspresi dan situasi tersebut Tuhan bertanya kepada Kain : “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?”. Pertanyaan ini sekilas biasa saja, seolah Tuhan mengingatkan kepada Kain bahwa berpanas hati dan bermuka muram adalah tidak baik. Namun pertanyaan, “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?” (ayat 7) menjadi sebuah pergumulan. Berbuat baik seperti apa yang Tuhan maksud? Apakah sebenarnya ini menunjuk bahwa persembahan Kain adalah perbuatan baik? Persembahan Kain dan Habel adalah perbuatan baik, namun Tuhan lebih mengindahkan persembahan Habel. Artinya, ini adalah wewenang Tuhan kepada persembahan siapa dia suka. Bisa juga dikatakan bahwa jangan marah apabila perbuatan baikmu (baca : persembahanmu) ditolak. Lebih lanjut Tuhan mengingatkan kepada Kain bahwa hati yang panas dan muka yang muram adalah pintu untuk dosa masuk, sehingga Kain harus bisa menguasai dirinya. Setelah Tuhan mengingatkan Kain, tidak ada respon dari Kain, namun Kain langsung mengajak adiknya ke padang dan di sana Kain memukul Habel, lalu membunuhnya. Terjadi ketidakjujuran pasca pembunuhan Habil. Hal itu terjadi ketika Tuhan bertanya kepada Kain dimana Habel (ayat 9). Tuhan tidak berkenan dengan ketidakjujuran Kain karena Tuhan tahu bahwa Habel dibunuh, sehingga atas ketidakjujuran itu Tuhan menghukum Kain.
Pendahuluan
Langkah – langkah Penyampaian
- Pamong mengajak remaja untuk mempersiapkan perikop atau bacaan, lalu mengajak untuk membaca perikop atau bacaan tersebut.
- Pamong mengulas Bacaan / Perikop dengan penekanan pada CERITA (Pesan Teks) bahwa dalam pergumulan dimana kita harus mengambil suatu pilihan, seringkali kita memilih hal yang keliru, namun dengan sengaja melakukannya. Di akhir ulasan, tanyakan kepada remaja mengapa Kain tidak jujur kepada Allah.
- Pamong mengajak remaja untuk mengevaluasi diri dengan mencari selama sepekan yang lalu hal-hal tidak jujur dalam diri mereka yang belum dibereskan. Pamong mengajak remaja untuk :
a. mengambil komitmen memberesi satu hal dari sekian hal tidak jujur yang belum diberesi.
b. Menceritakan hambatan-hambatan apa yang mereka rasakan. - Di akhir, pamong menguatkan remaja dengan mengajak remaja menyanyi lagu Pribadi Yang Mengenal Hatiku. Tekankan kepada remaja bahwa Tuhan tahu siapa kita masing-masing.
- Di pertemuan berikutnya, minta remaja untuk membagikan ceritanya.
Penerapan
Bahasa Indonesia :
Ketidakjujuran Kain tidak hanya semata-mata karena dia enggan bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Habel, namun sebenarnya Kain sudah terlanjur basah melakukan perbuatan yang salah dengan sadar. Tuhan tahu apa yang dilakukan Kain. Tuhan tahu apa yang menjadi pergumulannya, namun Kain tidak mengakuinya. Bisa saja Kain menyesal dan malu kepada Tuhan. Dalam pergumulan dimana kita harus mengambil suatu pilihan, seringkali kita memilih hal yang keliru, namun dengan sengaja melakukannya.
Bahasa Jawa :
Kain ora gelem blaka dhumateng Gusti Allah ora amarga Kain ora tanggung jawab. Kain ngerti yen dheweke wus tumindak salah, ning amarga isin, Kain ora gelem ngakoni tumindake kang salah iku. Kain ngerti yen nindakake tumindak kang salah. Uripe manungsa memper karo apa kang ditindakake Kain. Wus ngerti tumindake salah, ning mutusake nutugake tumindak kang salah iku mau.
Lagu Tema :
“Pribadi Yang Mengenal Hatiku”
Chord : D
Intro : G A F#m Bm G A A7
D Em
Seperti rusa yang haus rindu aliran sungaiMu
A D
Hatiku tak tahan menungguMu
D Em
Bagai tanah gersang menanti datangnya hujan
A D D7
Begitupun jiwaku Tuhan
Chorus :
G A F#m Bm
Hanya Engkau pribadi yang mengenal hatiku
G A
Tiada yang tersembunyi bagiMu
D D7
Seluruh isi hatiku Kau tahu
G A F#m Bm
Dan bawaku tuk lebih dekat lagi padaMu
G A D
Tinggal dalam indahnya dekapan kasihMu