Tanggung Jawab Di Tengah Keluarga Tuntunan Ibadah Remaja 18 Juni 2023

Tahun Gerejawi: Bulan Keluarga
Tema: Keintiman Dalam Keluarga
Judul: Tanggung Jawab Di Tengah Keluarga

Bacaan Alkitab: Kolose 3: 18-25
Ayat Hafalan:Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan.” (Filipi 2: 1-2)

Lagu Tema: Keluarga Bahagia

Tujuan

  1. Remaja dapat memberikan penjelasan fungsi anggota keluarga dalam menjaga kedamaian dalam rumah.
  2. Remaja dapat menjelaskan apa saja yang harus disepakati oleh keluarga agar fungsi-fungsi anggota keluarga bisa berjalan dengan baik.

Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Rasul Paulus menutup pasal ini dengan nasihat mengenai tanggung jawab kekeluargaan, seperti sebelumnya di dalam surat kepada jemaat di Efesus. Surat-surat ini, yang paling sering dipakai untuk menunjukkan kemuliaan anugerah ilahi, dan untuk mengagungkan Tuhan Yesus, adalah surat-surat yang paling terperinci dan menonjol dalam menekankan kewajiban dalam beberapa jenis hubungan. Kita tidak boleh memisahkan antara hak-hak istimewa dengan kewajiban-kewajiban dari agama Injili. Paulus memulai dengan kewajiban antara suami-istri (ay. 18). Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Penundukan diri adalah kewajiban bagi para istri. Namun, ini bukan penundukan kepada seorang tuan yang bengis atau penguasa yang semena-mena, yang boleh bertindak seenaknya tanpa batas. Ini adalah penundukan kepada seorang suami, dan kepada suaminya sendiri, yang hubungannya paling dekat, dan yang juga terikat erat pada kewajibannya sendiri. Dan ini seperti yang seharusnya di dalam Tuhan. Ini sesuai bagi hubungan tersebut, dan sesuai dengan perjanjian yang mengikat mereka, sebagai bentuk teladan ketaatan terhadap kekuasaan dan hukum Kristus.

Di sisi lain, suami-suami harus mengasihi isteri mereka dan tidak boleh berlaku kasar terhadapnya (ay. 19). Mereka harus mengasihi istri mereka dengan kasih yang lemah lembut dan setia, sebagaimana Kristus mengasihi jemaat. Mereka harus mengasihi istri mereka seperti mengasihi tubuh mereka sendiri, dan bahkan seperti diri mereka sendiri (Ef. 5:25, 28, 33), dengan kasih yang hanya diberikan kepada orang terdekat, yang merupakan penghiburan dan berkat terbesar di dalam kehidupan mereka. Para suami tidak boleh berlaku kasar terhadap istri mereka, tidak boleh memperlakukan mereka dengan jahat, dengan perkataan yang kasar atau perlakuan yang kejam, melainkan harus ramah dan penuh kasih kepada istri mereka dalam segala hal.

Kewajiban anak-anak dan orangtua. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan (ay. 20). Anak-anak harus mau melakukan semua perintah orangtua yang dibenarkan oleh hukum, dan siap untuk dituntun dan diarahkan oleh mereka. Ini karena orangtua memiliki hak secara alami dan lebih pantas untuk mengarahkan anak-anak daripada diri mereka sendiri. Rasul Paulus (Ef. 6:2) mewajibkan anak-anak untuk menghormati sekaligus menaati orangtua mereka. Anak-anak harus menghargai orangtua mereka dan berpikiran hormat tentang orangtua mereka, karena ketaatan hidup mereka berasal dari penilaian dan pendapat dalam pikiran mereka.

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini (ay. 22). Hamba harus melakukan tugas mereka sesuai dengan posisi mereka. Mereka harus menaati perintah tuan mereka dalam segala hal, yang sesuai dengan kewajiban mereka terhadap Allah, tuan mereka di sorga. Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka. Bukan hanya ketika mata tuan mereka sedang mengawasi, melainkan juga ketika tuan mereka sedang tidak melihat. Mereka harus jujur dan juga rajin. Dengan tulus hati karena takut akan Tuhan, yakni tanpa memiliki kepentingan diri sendiri atau munafik dan berpura-pura, melainkan seperti orang-orang yang takut akan Allah dan memiliki rasa kagum dan hormat akan Dia.

Pendahuluan
Bacalah Bacaan Alkitab hari ini (Kolose 3:18-25) secara bergantian dengan Remaja.

Cerita
Rekan Remaja yang terkasih, keluarga adalah bagian yang penting dalam kehidupan seseorang. Mengapa? Karena di tengah keluarga seorang bayi belajar banyak hal tentang kehidupan, misalnya belajar untuk berbicara, berjalan, makan, tertawa, bertumbuh, mengenal pribadi satu dengan yang lain serta banyak hal lainnya. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, sebagai keluarga inti merupakan sarana bagi kita untuk semakin bertumbuh dan saling menguatkan. Keluarga yang harmonis dan yang bisa menjalankan fungsinya dengan baik akan menjadikan siapapun yang ada di dalamnya menjadi aman, nyaman dan damai. Berbeda lagi dengan keluarga yang berantakan, pasti orang-orang yang tinggal di dalamnya akan merasa tidak nyaman dan tidak bisa mendukung segala pekerjaan baik dapat terjadi.

Setiap kita pasti memiliki keluarga yang kita cintai. Siapapun yang ada dalam keluarga kita, semuanya memiliki peran atau tanggungjawab yang harus diwujudnyatakan secara nyata dalam kehidupan. Setiap keluarga pasti juga mempunya aturan bersama atas dasar kesepakatan bersama demi terwujudnya kedamaian dan kebaikan di tengah keluarga. Hal tersebut dapat terwujud dengan baik jika semua anggota keluarga melakukan atau menaati aturan yang ada tersebut.

Apa yang membedakan keluarga Kristen dengan keluarga lainnya? Otoritas tertinggi bukanlah manusia tetapi Kristus. Relasi antar anggota keluarga, baik antar suami – istri maupun antar orang-tua – anak, semuanya berlandaskan kasih Kristus. Beberapa pengajaran mendasar akan kita pelajari: Pertama, istri sebagai pendamping suami berada di bawah pimpinan suaminya, tetapi tidak melampaui yang seharusnya menurut Tuhan (ayat 18). Apa pun jabatan istri di luar rumah, setinggi apa pun status sosial istri, dan betapa pun dominannya karakter istri, tidak membuat perintah ini dikompromikan. Kedua, suami pun tidak berarti dapat berlaku sewenang-wenang, karena dasar kepemimpinannya sebagai kepala keluarga adalah kasih (ayat 19). Kasih memampukan suami tidak bersikap demi dirinya sendiri, tetapi demi kebaikan orang yang dikasihinya. Betapa indahnya persekutuan suami istri yang sedemikian di dalam Tuhan. Keunikan masing-masing dipersatukan dan dibentuk bersama di dalam Tuhan. Ketiga, anak-anak mempercayakan hidupnya kepada orangtuanya yang lebih dahulu belajar tentang hidup (ayat 20). Dalam proses pertumbuhannya anak-anak belajar menemukan diri dan menghadapi hal-hal baru dalam bimbingan orangtuanya. Keempat, ayah tidak boleh menyakiti anaknya tetapi membimbing di dalam kelemahlembutan, sehingga anaknya menyaksikan kebenaran di dalam diri ayahnya (ayat 21). Teguran dan nasihat dimengerti anak-anak bukan sebagai suatu hal yang membatasi keinginan dan perkembangannya, tetapi mempersiapkan dan menempa anak-anak menjadi mandiri dalam lingkungan dan zamannya. Amin

Aktivitas

  1. Berilah masing-masing remaja 1 kertas hvs dan alat tulis (bisa memakai spidol warna).
  2. Mintalah remaja untuk menggambarkan siapa saja yang ada dalam keluarga mereka.
  3. Kemudian tuliskan apa tugas atau kewajiban masing-masing orang dalam keluarga kita.
 

Bagikan Entri Ini: