Stop Mementingkan Diri Sendiri Tuntunan Ibadah Remaja 17 Maret 2024

4 March 2024

Tahun Liturgi: Pra Paskah
Tema: Tidak Egois
Judul: Stop Mementingkan Diri Sendiri

Bacaan: Yohanes 12:20-33
Ayat Hafalan: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Lagu Tema: Yesus Disalibkan Karena Cinta-Nya

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Menurut KBBI, egois artinya orang yang selalu mementingkan dirinya sendiri atau dengan kata lain segala sesuatu hanya berpusat dirinya. Maka, tidak egois berarti orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri atau dengan kata lain sikap yang menunjukkan bahwa seseorang memikirkan kepentingan orang lain.

Ayat Alkitab yang kita baca hari ini menceritakan tentang kematian dan penderitaan yang Tuhan Yesus harus alami supaya setiap orang yang percaya kepada Kristus tidak binasa. Yesus menyatakan tentang kematian dan penderitaan yang harus Ia alami melalui perumpamaan yang mungkin tidak dimengerti oleh para murid dan orang-orang yang mendengarnya.

Tujuan penyampaian tentang kematian dan penderitaanNya agar para murid dan orang-orang yang mendengar memahami bahwa apa yang akan dialami Yesus akan membawa setiap orang yang percaya mendapatkan hidup yang kekal sehingga mereka memahami arti pengorbanan Yesus yang sesungguhnya.

Refleksi untuk Pamong
Sebagai manusia, kita pasti memiliki banyak kesibukan di luar pelayanan kita sebagai pamong. Namun, komitmen dan ketulusan hati kita, tidak membuat kita hanya memikirkan kesibukan kita sendiri. Dengan semangat dan komitmen untuk terus menyediakan waktu untuk persiapan mengajar, pelayanan di ibadah, kita sebenarnya sedang belajar tidak mementingkan diri kita sendiri.

Tujuan:
Remaja menyimpulkan pengobanan Yesus merupakan teladan untuk bersikap tidak egois (peduli pada sesama)

Pendahuluan

  1. Ajak remaja untuk membaca Alkitab secara bergantian dari Yohanes 12:20-33
  2. Minta remaja untuk menjawab pertanyaan di bawah ini:
  3. Apa itu tidak egois?
  4. Bagaimana contoh orang yang tidak egois?

Cerita
Bacaan kita hari ini akan fokus pada ayat 25, yaitu: “Barang siapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya.” Apa artinya? Mencintai nyawanya menunjukkan bahwa seseorang hanya memikirkan dirinya sendiri. Sedangkan tidak mencintai nyawanya menandakan bahwa seseorang mengutamakan Allah yang menjadi pemilik kehidupan kita, bukan mengutamakan dirinya sendiri.

Firman Tuhan hari ini menceritakan tentang kematian dan penderitaan yang akan Yesus alami. Yesus harus melalui itu semua sebagai penggenapan nubuatan dan sebagai pemenuhan misi-Nya di dunia. Dalam hal ini kehidupan manusia yang percaya kepada-Nya lebih penting daripada hidup-Nya sendiri. Yesus rela berkorban untuk banyak orang. Hal ini dilakukan supaya setiap orang yang percaya memperoleh hidup yang kekal. Yesus memberi teladan supaya setiap umat-Nya tidak egois atau mengutamajan kepentingan pribadi.

Penerapan
Teman-teman, hari ini kita akan tentang stop mementingkan diri sendiri? Apa maksudnya? Artinya dalam kehidupan kita sehari-hari kita belajar untuk tidak hanya mementingkan diri kita sendiri, tetapi juga belajar memikirkan kepentingan orang lain.

Sama seperti Yesus yang tidak mementingkan diri-Nya sendiri. Ia akan menderita dan mengalami kematian supaya setiap orang uang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal. Dalam hal ini, Yesus berkorban untuk banyak orang. tidak mudah untuk dilakukan. Sebab biasanya kita cenderung untuk bertahan dengan keinginan dan kepentingan diri kita sendiri. Kita tidak mau susah hanya untuk membantu orang lain. Tetapi perlu kita lihat. Jangan-jangan dengan memikirkan kepentingan orang lain, hidup kita akan memberi pengaruh terhadap kehidupan di sekitar kita. Maka dari itu, mari kita belajar untuk peduli terhadap sesama. Misalnya dengan mendoakan dan mengunjungi teman yang sakit. Ada waktu, tenaga dan mungkin uang yang kita korbankan untuk menunjukkan kepedulian itu kepada teman kita. Namun dengan melakukannya kita belajar untuk tidak egois memikirkan kesibukan kita sendiri.

Aktivitas
Buatlah kelompok beranggotakan 1 orang untuk menjadi pendoa dan penjenguk bagi teman yang membutuhkan dengan menyisihkan waktu, tenaga dan mungkin uang yang dibutuhkan.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak