Bacaan : Markus 16:19-20
Tahun Gerejawi : Kenaikan Tuhan Yesus
Tema : Kenaikan Tuhan Yesus
Tujuan :
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus naik ke sorga.
- Anak dapat memberikan contoh mengabarkan injil dalam kehidupan sehari-hari.
- Anak dapat mengabarkaninjil melalui kehidupan sehari-hari.
Lagu Tema : KJ 120 “Hai Siarkan di Gunung”
PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)

Setelah Yesus bangkit, Ia menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan juga para murid. Selanjutnya Ia terangkat ke sorga dan kembali kepada Bapa, duduk di sebelah kanan Allah (ayat 19). Sebelum terangkat ke sorga, Yesus memberikan perintah kepada para murid untuk “pergi” ke seluruh dunia dan memberitakan injil kepada semua orang (ayat 15). Janji penyertaan telah diberikan kepada para murid dan akhirnya mereka pun pergi memberitakan injil ke seluruh penjuru. Tuhan memegang janjinya dengan meneguhkan Firman dan juga turut bekerja (ayat 20).
Memberitakan kabar kesukaan bahwa Yesus telah mati dan bangkit untuk menebus dosa manusia merupakan perintah dari Tuhan yang perlu kita lakukan. Tuhan bukan hanya mengasihi bangsa Israel tetapi juga semua umat manusia sehingga mandat disampaikan supaya para murid memberitakan Injil ke segala penjuru. Kita adalah anak Tuhan yang menerima kabar sukacita keselamatan ada dalam Yesus dan tentunya kita akan sangat bersukacita bila semua orang mendengar tentang hal tersebut.
Memberitakan Injil bukanlah pilihan tetapi mandat atau perintah dari Tuhan kepada kita semua anak-anaknya. Tuhan sudah berjanji untuk menyertai kita yang memberitakan kabar kesukaan darinya. Pertanyaannya adalah sudahkah kita siap sedia memberitakan Injil kepada semua orang dan terlebih memberikan kesaksian hidup yang baik kepada setiap orang yang kita kenal. Terkadang mungkin rasa takut muncul. Itulah sebabnya Yesus di ayat 17-18 mengucapkan janji akan selalu menyertai para murid yang setia taat pada mandatNya. Para murid mendengar perintah dan janji penyertaan dari Yesus sehingga mereka berani untuk segera pergi memberitakan Injil pada saat itu juga.
Terkadang tantangan untuk mengabarkan Injil tidak datang dari luar tetapi dari dalam diri sendiri. Hal pertama yang perlu ditaklukkan adalah ketakutan yang ada di dalam diri. Rasa takut ini menghalangi kita untuk berani bersaksi mengabarkan berita sukacita setidaknya kepada lingkungan terdekat yaitu keluarga, dan untuk selanjutnya ke keluarga yang lebih jauh. Bagaimana mengatasi rasa takut ini? Terus mengingat janji penyertaan Tuhan akan menolong kita untuk tetap setia menyampaikan InjilNya dengan berbagai cara sehingga mengabarkan Injil bukanlah menjadi suatu tugas yang berat tetapi sudah menjadi gaya hidup.
Contoh sederhana dari mengabarkan Injil adalah dengan mengajak keluarga berdoa, membaca Firman dan menyanyi yang sepertinya agak canggung dilakukan oleh banyak keluarga. Jangan sampai kita fasih mengabarkan Injil kepada orang lain tetapi tidak pada keluarga sendiri.
PERSIAPAN CERITA :
Anak-anak diminta untuk duduk dengan membentuk lingkaran besar atau formasi U sehingga aktivitas untuk membuat anak-anak lebih paham akan bisa dilakukan dengan lebih efektif.
CONTOH CERITA (Untuk Anak-anak)
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Suatu ketika kamu mendengar ada seorang bapak di dekat rumahmu yang memberi permen dan kue gratis kepada semua anak-anak di kampung. Kemudian kamu penasaran dan datang ke sana dan ternyata kamu menemukan banyak sekali anak-anak sedang mengantri untuk mendapatkan permen gratis. Kamu segera antri dan setelah menunggu beberapa saat, akhirnya dapat permen juga. Kamu sangat senang karena rasa permen sangat enak. Di saat sore hari kamu bertemu adikmu, apakah yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menceritakan tentang si bapak yang suka membagi permen gratis supaya adikmu juga akan mendapatkannya ataukah kamu akan diam saja dan berharap supaya adikmu akan tahu dengan sendirinya?
(Biarkan anak-anak menjawab dengan versi mereka. Sebagian besar mungkin akan menjawab akan menceritakan berita baik kepada sang adik)
Nah, anak-anak, demikianlah kita seharusnya bersikap apabila tahu ada berita baik. Tentunya tidak akan menyimpannya tetapi akan memberitahukan kepada semua orang yang kita temui tentang berita baik tersebut. Sekarang kita akan merenungkan lebih jauh tentang memberitakan kabar baik.
Mari kita membaca dari Markus 16:19-20.
Dalam bacaan tadi dikisahkan bahwa Yesus naik ke sorga dan sebelum naik Dia menyampaikan kepada para murid supaya pergi untuk memberitakan Injil kepada semua orang di segala penjuru. Berarti kita semua memiliki tugas untuk menceritakan kabar kesukaan tentang Yesus yang adalah Juru Selamat umat manusia ke banyak orang. Apakah anak-anak siap? Apa yang bisa anak-anak lakukan untuk mengabarkan Injil? Ayo siapa yang bisa menyebutkan apa yang bisa dilakukan untuk mengabarkan Injil? (Biarkan anak-anak menyampaikan pendapatnya). Mengabarkan Injil bisa dilakukan kepada keluarga dengan berdoa untuk papa mama, mengajak papa mama kakak adik untuk membaca Firman, ataupun nanti pulang dari ibadah minggu ini bisa cerita tentang Firman Tuhan hari ini. Bisa pula dengan tetap taat di sekolah, tidak nakal dan suka bolos, tidak suka menyontek dan bicara kotor, merupakan contoh-contoh sederhana untuk mengabarkan Injil. Apabila kita memberikan teladan dan kesaksian yang baik, maka orang akan melihat Tuhan dalam diri kita.
Terus bagaimana kalau misalnya kita takut pada saat mau mengajak orang lain berdoa atau mendengarkan Firman? Jawabannya adalah tetaplah berdoa dan yakin Tuhan akan menyertai kita semua. Jangan takut karena Tuhan beserta kita. Ayo pegang pundak temannya dan katakan,”Aku bersemangat untuk mengabarkan Injil”.
AKTIVITAS
Permainan,”Bersaksi bagi Yesus”
Setiap anak bermain dengan temannya yang sudah duduk melingkar atau bentuk U. Tangan kiri anak dalam posisi diangkat sampai pundak dengan posisi telapak tangan di bawah, sementara telunjuk tangan kanan menempel di telapak tangan bagian bawah teman yang lain.
Apabila pamong berkata,”Bersaksi bagi Yesus” maka telapak kiri anak-anak harus dengan cepat menangkap telunjuk kanan teman yang tadi menempel di telapak tangan. Bila pamong berkata,”Bersaksi bagi ….. (kata lain seperti Yusuf, Yudas, dll), maka anak-anak tidak boleh menggerakkan tangan atau menangkap telunjuk teman.
Nah, apa makna dari permainan ini? Kita hanya akan mau bersaksi adalah apabila kita lakukan bagi Yesus, bukan yang lain atau bahkan bagi diri kita sendiri. Mari kita bersemangat untuk mengabarkan kabar baik.
Lagu Tema : KJ 120 “Hai Siarkan di Gunung”
Gambar: https://sweetpublishing.com/