Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 2 : 41-47
Tahun Gerajawi : Bulan Pembangunan GKJW
Tema : Gereja
Tujuan :
- Anak dapat mencirikan kehidupan jemaat mula-mula
- Anak dapat belajar dari jemaat mula-mula tentang berbagi dengan teman yang membutuhkan.
Ayat Hafalan : “dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing” (Kisah Para Rasul 2 : 45)
Lagu Tema :
- Kidung Jemaat 433 “Aku Suka Membagi”
- Kidung Sekolah Minggu 278 “Hai Kawan Jangan Bosan”
PENJELASAN TEKS
Kisah Para Rasul merupakan lanjutan tulisan dari Injil Lukas. Memang di dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul tidak disebutkan secara eksplisit nama penulisnya, namun beberapa tradisi kuno mencatat bahwa yang menulis kedua tulisan ini bernama Lukas, seorang pendamping Paulus yang adalah tabib (bdk. Kol 4 : 14, Flm 1 : 24, dan 2 Tim 4 : 11). Diduga ditulis sekitar tahun 90 M.
Dalam bagian ini ( Kis 2 : 41-47), penulis menceritakan bagaimana gereja mula-mula terbentuk. Untuk dapat lebih memahaminya, baik jika kita mulai melihatnya dari janji Yesus kepada para rasul bahwa mereka akan menerima kuasa untuk menjadi saksi-Nya (Kis 1 : 8). Janji ini kemudian digenapi dengan peristiwa Pentakosta. Dalam ayat-ayat selanjutnya diperlihatkan betapa para rasul menerima kuasa yang dijanjikan Yesus. Dan benar bahwa kuasa itu diberikan kepada mereka untuk menjadi saksi Kristus, sebab setelah itu ditunjukkan bahwa banyak orang menerima kesaksian mereka dan dibaptis, lalu hidup di dalam persekutuan (Kis 2 : 41-42). Demikian gereja terbentuk karena kesaksian para pengikut Kristus yang telah menerima kuasa Roh Kudus.
Selanjutnya, penulis menceritakan bagaimana cara hidup para orang percaya ini. Disaksikan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak memikirkan diri sendiri dan suka berbagi. Mereka rela berbagi demi mencukupi keperluan orang lain dan kebutuhan persekutuan. Sebagai penduduk Yerusalem, sebuah kota besar, cara hidup mereka yang seperti ini tentulah tidak biasa. Sebab, lumrahnya kota besar dipenuhi cara hidup yang sarat dengan persaingan dan keegoisan. Dengan demikian, cara hidup dan kebaikan-kebaikan mereka inilah yang membuat mereka disukai oleh orang (ay. 47). Dan melalui kebaikan itu jugalah, mereka menjadi saksi Kristus bagi orang-orang lain, sehingga semakin banyak orang tergerak untuk dibaptis dan menjadi persekutuan tersebut. Atau dengan kata lain, tiap-tiap hari, Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.
Dalam kehidupan kita masa sekarang, berbagi telah menjadi sebuah tindakan yang langka. Tuntutan hidup jaman sekarang yang dirasa semakin sulit, biasanya dijadikan sebagai alasan untuk tidak berbagi. Keinginan untuk berhemat kadang kebablasan menjadi pelit. Tetapi berkaca dari pengalaman jemaat mula-mula, seharusnya kita melihat kesulitan dan keadaan hidup jaman sekarang, bukan sebagai kendala yang menghambat, namun sebagai peluang yang membakar semangat untuk menyaksikan kasih Kristus. Kebaikan serta kepekaan yang diwujudkan dalam tindakan berbagi, nyatanya sangat efektif untuk menolong dunia ini melihat dan merasakan kasih Kristus.
ALAT PERAGA
Untuk Cerita :
- Pamong menyiapkan kata-kata dalam kotak (terdapat di CD) sesuai dengan jumlah anak.
Untuk Aktivitas Dalam Bagian Penerapan :
- Pamong menyiapkan kertas gambar/hvs berwarna/kertas lipat, pensil, spidol dan gunting
PENDAHULUAN
Selamat pagii.. Apakabar pagi ini??
Yuk anak-anak, kita membuka Alkitab kita dari Kisah Para Rasul 2 : 41-47. Kita membaca Alkitab dengan cermat ya. Karena setelah ini, kakak punya permainan yang berhubungan dengan bacaan kita hari ini.
Seperti yang sudah kakak sampaikan di awal, kakak punya sebuah permainan. Ada yang pernah main petak umpet? Sekarang siapa yang masih sering main petak umpet? Hari ini kita akan main petak umpet! Anak-anak yang mencari yaaa.. Tapi, yang sembunyi bukan kakak atau pamong lainnya. Lalu siapa ya kira-kira?
Yang sembunyi ini spesial. Sebab yang sembunyi adalah kata-kata. (bagikan lembaran kotak-kotak kepada anak-anak)
Nah, tugas anak-anak adalah menemukan 10 kata yang menggambarkan ciri jemaat mula-mula. Kata-kata yang sembunyi ini bisa garis lurus vertikal dan horizontal. Bisa juga dibaca dari kiri ke kanan, bisa juga sebaliknya dari kanan ke kiri. Bisa juga silang. Bisa juga kombinasi lurus dan silang. Wah pintar yaaa kata-katanya sembunyi. Tapi kita jangan kalah. Kalau dicari dengan cermat pasti ketemu.
Selamat mencari.
INTI PENYAMPAIAN
Berhasil menemukan berapa ciri jemaat mula-mula, anak-anak? Ada yang bisa menemukan semuanya? Hebat! Apa saja? Kita sebutkan satu persatu yuk. (disebutkan satu-persatu)
Nah, itu tadi ciri-ciri jemaat mula-mula. Tapi hari ini kita tidak belajar semuanya. Kita belajar 1 saja. Ada yang tahu kira-kira kita mau belajar yang mana? “BERBAGI”
Anak-anak pasti pernah kan berbagi? Coba kakak mau dengar cerita kalian dulu. Ada yang mau cerita, pernah berbagi apa ke siapa? (beri waktu anak-anak untuk membagikan cerita mereka tentang berbagi. Pamong dapat menstimulasi anak untuk bercerita dengan pertanyaan kapan, berbagi apa, dengan siapa, bagaimana perasaan anak, bagaimana respon orang yang mereka bagi sesuatu, atau pertanyaan stimulus lainnya)
Berbagi itu sulit atau tidak? Anak-anak tau nggak kenapa kok kita belajar untuk berbagi? Supaya makin paham, kita lihat lagi cerita dalam bacaan kita tadi. Jemaat mula-mula tadi kan digambarkan suka berbagi. Apa saja tadi yang mereka bagikan? Makanan, harta mereka juga dijual untuk orang yang membutuhkan. Dan dalam ayat 47 tadi digambarkan kalau cara hidup mereka ini membuat banyak orang menyukai mereka. Jadi dengan berbagi, tentu teman kita juga semakin banyak. Tapi lebih daripada itu, karena cara hidup jemaat mula-mula yang suka berbagi itu lah yang membuat banyak orang menjadi percaya kepada Yesus. Banyak orang yang merasakan kasih dan pertolongan Tuhan. Berarti, ketika kita berbagi khususnya pada orang yang membutuhkan, kita ini dipakai oleh Tuhan supaya orang itu merasakan kasih Tuhan melalui pertolongan kita. Keren kaaann?? Jadi walaupun sulit, ayo kita terus belajar berbagi supaya kita selalu dipakai Tuhan untuk membuat orang-orang yang membutuhkan kasih Tuhan, benar-benar dapat merasakannya melalui pertolongan kita.
PENERAPAN
Jadi, siapa yang mau dipakai Tuhan untuk membagikan kasih dan pertolongan Tuhan??? Kalau mau, yuk sebagai simbol, kita membuat aktivitas. Kita akan menggunting kertas dengan bentuk tangan dan hati. Kemudian nanti anak-anak pikirkan : anak-anak mau belajar berbagi apa.. kepada siapa.. Nanti kita tuliskan di telapak-telapak tangan itu. Misalnya begini : EVIN MAU BERBAGI KUE KEPADA FANI
Cara membuat :
- Siapkan gunting, spidol/pensil dan kertas lipat/hvs berwarna. Kertas lipat menjadi dua (gambar 1)
- Gambar tangan pada kertas yang telah dilipat menjadi dua. Ketika menggambar, perhatikan posisi ibu jari dan telunjuk, buatlah bentuk setengah hati pada lipatan seperti pada gambar (gambar 2)
- Guntinglah sesuai pola yang telah digambar. Setelah diberi tulisan, dapat dihias sesuai dengan kreativitas masing-masing.(gambar 3)
- Setelah diberi tulisan, dapat dihias sesuai dengan kreativitas masing-masing (gambar 4)