Aku Mau Melayani Tuhan Tuntunan Ibadah Anak Madya 12 Agustus 2018

Bacaan Alkitab: Roma 16 : 17-20
Tahun Gerajawi : Bulan Pembangunan GKJW
Tema : Pelayanan Gereja
Ayat Hafalan : Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri (Roma 16 : 18a)
Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kembali nasihat Paulus kepada jemaat Roma
  2. Melalui memimpin doa atau membaca kitab Suci di kelas Sekolah Minggu, anak dapat terlibat dalam pelayanan gereja secara tulus

Lagu Tema :

  1. Kidung Ria 156 “Melayani Lebih Sungguh”
  2. Kidung Kontekstual 171 “Aku Mau Melayani”

PENJELASAN TEKS

Perjalanan pertumbuhan Kekristenan tidaklah mudah. Pada awal-awal Kekristenan tumbuh, telah ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh jemaat-jemaat awal, para Rasul dan orang-orang yang terpanggil dalam karya pemberitaan Injil. Salah satu permasalahan umum yang terjadi pada masa Kekristenan awal, tersirat dalam perikop ini. Ketika itu, terlihat bahwa ada penyesat-penyesat di dalam jemaat-jemaat. Kekristenan yang bersinggungan dengan Gnostisisme[1]) menimbulkan kebingungan dan perpecahan dalam jemaat. Oleh sebab itu, dalam pasal 16 : 17-20 ini Paulus menyampaikan peringatan untuk menjadi perhatian warga jemaat, sehingga mereka berhati-hati dan tidak terjatuh kepada pemahaman sesat yang berkembang di tengah-tengah jemaat.

Dalam bagian ini memang tidak dijelaskan secara ekspisit penyesatan ajaran yang mana. Akan tetapi dari cara penulisan surat yang demikian, diduga bahwa ada orang-orang yang masuk dalam jemaat, yang nampaknya melayani Tuhan, tetapi sebenarnya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri (ay 18). Menggunakan bahasa-bahasa yang manis dan tutur kata yang muluk untuk menipu. Kemungkinan besar mereka ini berkotbah dan memberikan pengajaran-pengajaran namun digunakan sedemikian rupa hanya untuk memperoleh untung bagi dirinya sendiri, bahkan membawa jemaat pada ajaran yang sesat. Ajaran mereka ini nampak masuk akal sepintas lalu, namun bertentangan dengan ajaran iman Kristen. Jika tidak hati-hati, jemaat Roma bisa meninggalkan iman dan kepercayaan yang telah dimilikinya di dalam Kristus.

Keadaan yang terjadi pada masa Kekristenan awal ini tidak selesai sampai di sana. Nyatanya jika kita renungkan keadaan persekutuan dan pelayanan kita sekarang, mungkin kita juga mendapati yang demikian. Ada orang-orang yang dengan tutur kata manisnya, nampak seolah-olah melayani Tuhan, tetapi justru menyesatkan, bahkan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. Jaman sekarang juga makin berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akses internet membuat orang mudah menerima informasi apapun juga, dari manapun juga. Tidak jarang, perkembangan pengetahuan dan kemudahan akses informasi ini justru membuat orang meninggalkan ikrar percaya dan imannya kepada Yesus. Menurut saran Paulus, kita harus hati-hati dengan orang (serta informasi) semacam ini. Bahkan dengan keras Paulus meminta jemaat Roma untuk waspada, bahkan menghindari mereka (ay 17).

Jaman sekarang, kita sungguh-sungguh dituntut untuk memiliki filter sebagai penyaring segala informasi yang kita terima. Sehingga setiap informasi, hasil perkembangan pengetahuan justru membuat kita memuaskan nafsu kesenangan kita sendiri dan lupa untuk melayani Tuhan. Kiranya segala relasi kita dengan siapapun, serta segala informasi apapun yang kita terima, dapat kita gunakan untuk memupuk iman kita kepada Kristus supaya semakin subur dan berbuah dalam tindakan dan kehidupan kita. Selain itu, kita juga perlu memeriksa kemurnian motivasi pelayanan kita. Apakah pelayanan yang kita lakukan ini sudah benar-benar tulus untuk melayani Tuhan dan demi kemuliaan Tuhan, bukan sebagai topeng dalam rangka mengincar sesuatu untuk diri kita sendiri.

 

ALAT PERAGA

Untuk cerita :

Pamong menyiapkan bahan-bahan untuk permainan. Di antaranya adalah : penutup mata (hasduk atau kain lain), kursi-kursi atau benda-benda lain untuk membuat halang rintang.

Untuk aktivitas dalam bagian penerapan :

Pamong menyiapkan kertas karton manila, kertas-kertas untuk hiasan, lem, spidol, crayon dan hiasan lain untuk membuat mading.

 

PENDAHULUAN

Selamat pagi!

Sebelum bersama-sama membaca dan merenungkan firman Tuhan, saya mau mengajak kita belajar dari sebuah permainan? Siapa yang mau bermain?? Permainannya adalah :

ada 2 orang pamong yang berdiri berjauh-jauhan. Yang satu berbicara tentang hal-hal yang disukai anak-anak, misalnya : main game, instagram, facebook, tidur, mencontek.

Yang satunya berbicara tentang melayani, misal : memimpin berdoa, memimpin bernyanyi, beribadah.

Anak ditanya mau memilih yang mana?

Setelah memilih, anak ditutup matanya, halang rintang dipasang, dan anak harus mendengarkan arahan dari pamong yang tadi dipilihnya untuk memberi aba-aba dengan selamat, tanpa menabrak halang rintang. Sedangkan pamong yang satu, yang tidak memilih dapat mengecoh dengan memberi aba-aba palsu. Ini bisa dilakukan secara berkelompok, atau sendiri-sendiri jika anak hanya sedikit. (jika ruangan sempit, permainan ini bisa dilakukan di luar ruangan)

 

INTI PENYAMPAIAN

Bagaimana tadi, mainnya seru? Belajar apa dari permainan tadi? (dibahas sedikit mengenai tersesat)

Nah, ternyata yang tersesat bukan hanya anak-anak saja, tapi juga jemaat Roma. Mari kita baca ceritanya di Roma 16 : 17-20.

Ternyata,di jemaat Roma ada penyesat-penyesat yang menyesatkan jemaat di sana. Dengan kata-kata yang indah, mereka nampaknya melayani Tuhan, tetapi ternyata malah melayani kesenangannya sendiri. Untuk mendapatkan hal-hal yang disenanginya sendiri dan bukan untuk kemuliaan nama Tuhan. Paulus tadi menasihati jemaat Roma supaya mereka tetap setia kepada Tuhan dan teguh sehingga tidak mudah tersesat dan dibelokkan, tidak mudah ikut-ikutan orang yang mengajak untuk melakukan hal yang tidak baik. Tidak ikut-ikutan untuk tidak mau melayani Tuhan.

Biasanya alasannya kita malas melayani itu apa ya? Malu? Takut? Malas? Lebih enak melakukan hal lain? Nah, itu semua harus dilawan. Sama seperti jemaat Roma yang berjuang untuk melawan penyesat-penyesat di dalam jemaatnya. Mau tidak anak-anak melayani Tuhan?

 

PENERAPAN

Sekarang, kita akan bersama-sama membuat jadwal melayani secara kreatif. Nanti kita buat semenarik mungkin seperti mading. Setelah selesai, dapat ditempel di kelas atau di mading jemaat. (Pelayanan yang dapat dilakukan : Memimpin bernyanyi, doa, membaca kitab, dan juga ditambah dengan memimpin permainan. Jadwal yang dibuat bisa jadwal sebulan, dua bulan, tiga bulan atau enam bulan tergantung keadaan masing-masing.)

 


[1] Secara singkat, gnostisisme adalah paham yang terpengaruh dari percampuran pengetahuan yang berkembang (khususnya filsafat) pada saat itu. Sehingga melahirkan beberapa pokok pemikiran dan paham yang menyimpang dari Kekristenan. Gnostik berkembang pesat sebab mereka menyusun sistematisasi pemikirannya menurut logika-logika yang menarik dan dianggap masuk akal.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak