Bacaan Alkitab: Roma 16 : 17-20
Tahun Gerajawi : Bulan Pembangunan GKJW
Tema : Pelayanan Gereja
Ayat Hafalan : Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri (Roma 16 : 18a)
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali nasihat Paulus kepada jemaat Roma
Lagu Tema :
- Kidung Ria 156 “Melayani Lebih Sungguh”
- Kidung Kontekstual 171 “Aku Mau Melayani”
PENJELASAN TEKS
Perjalanan pertumbuhan Kekristenan tidaklah mudah. Pada awal-awal Kekristenan tumbuh, telah ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh jemaat-jemaat awal, para Rasul dan orang-orang yang terpanggil dalam karya pemberitaan Injil. Salah satu permasalahan umum yang terjadi pada masa Kekristenan awal, tersirat dalam perikop ini. Ketika itu, terlihat bahwa ada penyesat-penyesat di dalam jemaat-jemaat. Kekristenan yang bersinggungan dengan Gnostisisme[1]) menimbulkan kebingungan dan perpecahan dalam jemaat. Oleh sebab itu, dalam pasal 16 : 17-20 ini Paulus menyampaikan peringatan untuk menjadi perhatian warga jemaat, sehingga mereka berhati-hati dan tidak terjatuh kepada pemahaman sesat yang berkembang di tengah-tengah jemaat.
Dalam bagian ini memang tidak dijelaskan secara ekspisit penyesatan ajaran yang mana. Akan tetapi dari cara penulisan surat yang demikian, diduga bahwa ada orang-orang yang masuk dalam jemaat, yang nampaknya melayani Tuhan, tetapi sebenarnya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri (ay 18). Menggunakan bahasa-bahasa yang manis dan tutur kata yang muluk untuk menipu. Kemungkinan besar mereka ini berkotbah dan memberikan pengajaran-pengajaran namun digunakan sedemikian rupa hanya untuk memperoleh untung bagi dirinya sendiri, bahkan membawa jemaat pada ajaran yang sesat. Ajaran mereka ini nampak masuk akal sepintas lalu, namun bertentangan dengan ajaran iman Kristen. Jika tidak hati-hati, jemaat Roma bisa meninggalkan iman dan kepercayaan yang telah dimilikinya di dalam Kristus.
Keadaan yang terjadi pada masa Kekristenan awal ini tidak selesai sampai di sana. Nyatanya jika kita renungkan keadaan persekutuan dan pelayanan kita sekarang, mungkin kita juga mendapati yang demikian. Ada orang-orang yang dengan tutur kata manisnya, nampak seolah-olah melayani Tuhan, tetapi justru menyesatkan, bahkan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. Jaman sekarang juga makin berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akses internet membuat orang mudah menerima informasi apapun juga, dari manapun juga. Tidak jarang, perkembangan pengetahuan dan kemudahan akses informasi ini justru membuat orang meninggalkan ikrar percaya dan imannya kepada Yesus. Menurut saran Paulus, kita harus hati-hati dengan orang (serta informasi) semacam ini. Bahkan dengan keras Paulus meminta jemaat Roma untuk waspada, bahkan menghindari mereka (ay 17).
Jaman sekarang, kita sungguh-sungguh dituntut untuk memiliki filter sebagai penyaring segala informasi yang kita terima. Sehingga setiap informasi, hasil perkembangan pengetahuan justru membuat kita memuaskan nafsu kesenangan kita sendiri dan lupa untuk melayani Tuhan. Kiranya segala relasi kita dengan siapapun, serta segala informasi apapun yang kita terima, dapat kita gunakan untuk memupuk iman kita kepada Kristus supaya semakin subur dan berbuah dalam tindakan dan kehidupan kita. Selain itu, kita juga perlu memeriksa kemurnian motivasi pelayanan kita. Apakah pelayanan yang kita lakukan ini sudah benar-benar tulus untuk melayani Tuhan dan demi kemuliaan Tuhan, bukan sebagai topeng dalam rangka mengincar sesuatu untuk diri kita sendiri.
ALAT PERAGA
Untuk cerita :
Pamong menyiapkan kata R-O-M-A, jika ada papan tulis bisa dituliskan, jika tidak bisa diprint atau ditulis pada kertas HVS
Untuk aktivitas dalam bagian penerapan (Gambar terdapat di CD):
Pamong menyiapkan gambar-gambar perilaku yang baik dan buruk (Perilaku baik misalnya : berdoa, membaca Alkitab, menyanyi. Perilaku buruk misalnya : memukul teman, marah, tantrum)
Pamong juga menyiapkan gambar jari jempol ke atas (simbol baik) dan jari jempol ke bawah (simbol buruk)
PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak!
Ada yang tahu lagu kepala-pundak-lutut-kaki tidak yaaaa??
Kalau gerakannya ada yang tahu? Kepala mana? Pundak? Lutut? Kaki? (pastikan anak-anak paham mana kepala,pundak,lutut dan kaki)
Sekarang kita nyanyikan bersama-sama dengan gerakan yang benar yaa..
(Ketika menyanyi, pamong mencontohkan gerakan yang salah. Jika banyak yang terpengaruh, jelaskan kembali kepada anak-anak bahwa mereka harus bergerak sesuai dengan yang seharusnya.)
INTI PENYAMPAIAN
Tadi ketika bernyanyi dan bergerak, ada yang masih salah-salah ya? Kenapa kok bisa begitu? (berikan waktu anak untuk menjawab)
Bingung ya melihat saya? Karena saya mencontohkan gerakan yang salah ya?
Nah demikian juga anak-anak, ada sebuah jemaat yang terletak di ROMA. Ada yang tahu tidak ya ROMA itu terdiri dari huruf apa saja? R-O-M-A (pamong sambil menunjukkan hurufnya, bisa di papan atau di print. Belajar mengeja dan melafalkan kata ROMA bisa diulangi beberapa kali)
Di jemaat ini, ada orang-orang yang juga bingung karena ada orang yang seperti saya tadi memberikan contoh yang salah, sehingga orang-orang atau jemaat di sana menjadi bingung dan ada beberapa yang ikut-ikutan salah.
Rasul Paulus memberi nasihat supaya mereka tetap setia kepada Tuhan dan menghindari perbuatan-perbuatan yang buruk. Juga menghindari orang-orang yang mengajak melakukan hal-hal buruk, supaya mereka tidak ikut berbuat buruk.
Anak-anak, siapa yang mau belajar untuk melakukan hal-hal baik? Nah, sebelum kita melakukan hal baik itu, kita harus tahu lebih dahulu dan bisa membedakan mana yang baik dan tidak. Jadi, kalau ada yang mengajak kita, kita tahu itu hal baik atau tidak. Yang diikuti yang baik apa yang buruk ya? Iya betul, yang diikuti yang BA-IK. Yang ditolak yang BU-RUK.
PENERAPAN
Nah, sekarang coba kita buktikan. Anak-anak sudah tahu mana yang baik dan buruk apa tidak yaa?
Kakak punya dua gambar jempol. Yang begini, ini tandanya baik atau tidak? Kalau yang ini? (tunjukkan kedua gambar jempol)
Oke.. sekarang kita mulai yaa..
Kalau suatu hari, ada orang yang mengajak begini? Ini apa ya? Baik atau buruk? Jempolnya bagaimana? (bahaslah seperti itu satu-persatu, ajaklah anak mengacungkan jempolnya sesuai yang baik atau yang buruk)
(gambar-gambar dapat diperlengkapi oleh pamong. Gambar dibawah hanya sebagai contoh)
Wah semua sudah pandai-pandai yaa.. Tau yang baik dan buruk. Pastinya tidak mudah disesatkan. Dan jangan mau kalau ada orang mengajak untuk melakukan hal-hal yang buruk. Sebab Tuhan tidak suka dengan hal-hal yang buruk. Ia ingin kita melakukan hal yang BA-IK ! (sambil bersama-sama mengangkat jempol baik ke atas)
[1]) Secara singkat, gnostisisme adalah paham yang terpengaruh dari percampuran pengetahuan yang berkembang (khususnya filsafat) pada saat itu. Sehingga melahirkan beberapa pokok pemikiran dan paham yang menyimpang dari Kekristenan. Gnostik berkembang pesat sebab mereka menyusun sistematisasi pemikirannya menurut logika-logika yang menarik dan dianggap masuk akal.