Bacaan: Kejadian 4:1-16
Tahun Gerejawi: Pra Paskah III
Tema: Kejujuran
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali akibat dari kebohongan Kain
Lagu Tema: Kidung Sekolah Minggu 296 “Tanganku yang kecil”
PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)
Jujur adalah ciri anak Tuhan yang hebat, sedangkan pelanggaran atas kejujuran adalah melakukan kebohongan. Itu artinya, mereka yang berbohong tidak mencirikan diri sebagai anak Tuhan yang baik dan hebat. Kain yang jelas-jelas telah membunuh Habel adiknya menjawab tidak tahu ketika Tuhan bertanya “dimanakah adikmu?”. Akibat dari kebohongannya itu, Kain menerima hukuman dari Tuhan.
Kisah ini menjadi pelajaran bagi pamong dan anak-anak supaya berusaha menjadi anak yang hebat dengan berlaku jujur, karena respon Tuhan atas ketidakjujuran Kain sangat keras dan tegas. Tuhan menunjukkan sikap yang tidak kompromi terhadap kebohongan, namun di saat yang sama Tuhan juga memberikan kasih-Nya yang tetap memelihara Kain sebagai kesempatan untuk berbalik dari sikap bohong yang pernah diperbuatnya dengan kebaikan dan kejujuran.
Catatan : dalam sharing bersama pamong mungkin baik jika dipergumulkan tentang sikap-sikap yang secara tidak sadar, kita juga melakukan kebohongan kepada anak-anak. Misalnya : meminta anak-anak untuk duduk tenang supaya tidak dikejar kucing. Meminta anak-anak diam tidak ramai supaya tidak digigit semut, dsb. Berkatalah jujur kepada anak-anak untuk duduk tenang sebentar karena ada cerita asyik. Menjaga suara kita agar kalau ada yang bicara bisa didengarkan.
PERSIAPAN CERITA :
Persiapkanlah salah satu jenis alat peraga, seperti : wayang kardus atau boneka biasa atau boneka tangan / jari untuk menunjukkan percakapan 2 orang.
CONTOH CERITA (Untuk Anak-anak)
Adik-adik yang manis..
Ada dua orang bersaudara, kakak dan adik. Kakak bernama Kain dan adik bernama Habel. Kakaknya penggembala kambing domba, adiknya petani. (ajak anak-anak membuat gerakan seorang gembala, misalnya : huus.. heer.. embek.. dan seorang petani, misalnya : suara cangkul : prook..prook.. atau gerakan mencangkul).
Pada suatu hari, Kain ini marah, jengkel dan mukanya muram karena persembahannya tidak diperhatikan oleh Tuhan. (tanyakan kepada anak-anak, siapa yang pernah marah? Lalu ajak anak menunjukkan ekspresi wajah marah / jengkel). Nah.. Dengan masih jengkel, marah, Kain ini mengajak adiknya, Habel pergi ke padang, ke sawah, ke tempat yang sepi.
Kain : dik Habel.. mau ikut gak?
Habel : emangnya mau kemana kak..?
Kain : ayo ikut aku ke padang…tempatnya luas lho…
Habel : oke..oke..mau diajak main ya Kak… asyiiik…
Ada yang bisa menebak.. kira-kira di tempat yang sepi itu mereka berdua ngapain ya? (tanya dan pancinglah respon anak-anak tentang perbuatan orang yang marah atau jengkel, serta hargai jawaban itu..)
Ternyata, ketika sampai di padang kakak Kain ini memukul adik Habel. (buat gerakan memukul dengan boneka peraga, lalu tanyakan kepada anak-anak : siapa yang pernah dipukul? Bagaimana rasanya? siapa yang pernah memukul?) Nah… kain ini tidak hanya memukul, tapi ia membunuh adiknya. (simpan boneka Habel sehingga hanya tinggal boneka Kain).
Lalu, tiba-tiba ada suara “hai Kain.. dimana adikmu Habel?”
Kakak Kain menjawab “hhmm… nggak tahu.. aku nggak tahu.. aku bukan pengasuh adikku, aku gak tahu.
Nah.. menurut adik-adik, kemanakah Habel?
Jadi.. Kain itu jujur atau bohong?
Jujur itu berkata apa adanya, berkata yang benar. Kalau bohong itu berkata salah. Tahu tapi menjawab tidak tahu. Jadi, Kain bohong atau jujur?
Iya, Kain sudah bohong. Ia tidak jujur. Karena Tuhan tidak suka dengan anak yang bohong. Apa akibat kebohongan Kain? Sebagai petani, Kain sangat kesulitan dengan pekerjaannya. Dia diusir dari tempat tinggalnya.
Nah….adik,adik sebagai Anak Tuhan harus jujur, tidak boleh bohong. Karena itu, yuk.. jadi anak-anak hebat.. Tuhan sangat sayang pada anak yang jujur. Mari kita katakan sama-sama “Aku anak jujur…!!”
AKTIVITAS: Mewarnai gambar yang kemudian digantung (Lihat di CD)
Lagu Tema : Kidung Sekolah Minggu 296 “Tanganku yang kecil”
Gambar: https://sweetpublishing.com/