Bacaan: Filipi 4:13
Nats: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13)
David, sahabatku, baru saja kehilangan seorang ibu. David hanya berdua di rumah dengan ibunya. Sore itu David mengerjakan tugas matematika yang sangat sulit. David amat senang ketika menemukan cara menyelesaikan soal matematikanya. Dia bertekad akan menyelesaikan soal matematika itu, tidak mau diganggu sebelum selesai. Di kamar samping, ibunya berteriak memanggil David. Ia tidak menghiraukan panggilan ibu, ia mengira panggilan ibu menyuruhnya mandi sore. Ia tidak tahu kalau itu panggilan minta tolong.
Jadi David menyelesaikan soal matematikanya dan baru masuk kamar ibu setengah jam kemudian. Sudah terlambat, ibu meninggal dunia. Dokter menyatakan ibu mendapat serangan sakit jantung. Sejak saat itu, David selalu murung, menghindar dan mudah sekali marah.
Teman-teman yang dikasihi Tuhan, marah yang dimiliki David adalah reaksi kehilangan. Ketika kehilangan, orang sering menyalahkan dirinya sendiri. Marah kepada dirinya sendiri. David membayangkan seandainya waktu dapat diputar kembali, ia ingin melakukan sebaliknya. Ia tidak ingin menyelesaikan soal matematika itu, ia hanya ingin menjawab panggilan ibu.
Teman-teman, selalu ingat untuk membawa rasa sedih dan marah di dalam doamu setiap hari ya. Doa akan menenangkan hati, doa akan mengurangi marah di hati.
Aktivitas:
Doaku: “Tuhan Yesusku, ampuni semua kemarahanku, bimbing aku agar selalu ingat padaMu, Amin“