Bacaan: Ayub 1:1-22
Nats: “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21c)
Siapa yang tak kenal bapak Ayub? Orangnya baik dan selalu turut perintah Tuhan. Suatu hari, bapak Ayub kehilangan banyak hewan ternak kepunyaannya. Kehilangannya semakin lama semakin bertambah. Nah, bayangkan saja betapa sedihnya. Apakah teman-teman pernah kehilangan? Kehilangan boneka kesayangan pemberian tante, ditinggal sahabat pindah ke kota lain?
Saya yakin tidak ada yang mau kehilangan. Sedihnya bukan main. Setiap saat pasti teringat kenangan yang indah saat bersama. Mana mungkin bisa diulangi lagi peristiwa indah itu?
Teman-teman yang dikasihi Tuhan, setiap orang pasti pernah kehilangan. Sedih boleh, tapi diusahakan tidak berkepanjangan ya? Kehilangan adalah bagian dari proses kehidupan. Proses kehidupan itu adalah tahapan yang harus dilewati setiap orang. Sama dengan saat teman-teman belajar duduk, belajar merangkak lalu belajar berjalan. Dan jangan lupa ya, bawa selalu perasaan sedih itu dalam doa setiap hari. Yakin saja, sedihmu akan berkurang dan sedikit demi sedikit bisa melupakan.
Aktivitas: Tulislah pada selembar kertas apa yang harus kamu lakukan jika:
- Bapak harus pindah ke kota lain karena pekerjaan
- Nenek meninggal
- Mainan dipinjam lalu hilang
Doaku: “Tuhan yang penuh kasih, kiranya Tuhan selalu menyertai aku, menguatkan hati di kala aku sedih. Amin.”