Bacaan: Markus 1 : 40 – 45
Nats: Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” ( Markus 1 : 40 )
Rara dan Radit berkali-kali memeriksa isi tas mereka. Hari ini ayah dan ibu mengajak mereka rekreasi. Pakaian dan kacamata renang, handuk, kue-kue, susu, kotak makan berisi makanan untuk makan siang. Semua sudah lengkap.
“Kalau semua sudah siap, kita akan berangkat sekarang, tapi sebelumnya berdoa dulu yuk,” ajak Bapak
“Tidak usah pak. Buat apa berdoa. Kemarin waktu ulangan, aku berdoa minta nilai yang bagus, tapi tetap saja nilaiku jelek. Lalu waktu lomba renang itu, aku berdoa minta supaya jadi juara, tapi aku tidak menang juga,” jawab Rara sambil cemberut.
“Rara, sudah bagus kamu berdoa. Tapi Rara tidak bisa memaksa Tuhan untuk memberikan apapun yang Rara minta. Tuhan sudah punya rencana yang terbaik untuk Rara. Jika Rara belum berhasil, itu karena Tuhan ingin Rara belajar dan berlatih lebih giat. Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik buat Rara di waktu yang tepat menurut Tuhan,” Bapak menjelaskan sambil tersenyum.
“Iya deh pak, Rara tidak akan jadi tukang paksa lagi,” jawab Rara dengan senyum lebar.
Doa adalah sarana umat percaya untuk berbicara pada Tuhan. Dalam doa, bisa kita utarakan pada Tuhan harapan dan keinginan kita, tetapi semua keputusan ada di tangan Tuhan sebab Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Seperti orang lumpuh itu berharap Tuhan Yesus menyembuhkannya, jika Yesus mau. Ia tidak memaksa Yesus untuk menyembuhkannya.
Aktivitas: Tulislah harapan dan keinginanmu kepada Tuhan.
Doaku: “Bapa, terimakasih sudah mendengarkan permohonanku. Tolong ajar aku untuk mengerti bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik untukku. Amin.”