Bacaan: Markus 2 : 1 – 12
Nats: “Ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.” (Markus 2 : 3 – 4)
Si kembar Juni dan Juna asyik menonton siaran berita TV yang sedang menayangkan peresmian sebuah Rumah Sakit. “Aku kalau sudah besar nanti ingin juga lho menolong orang yang sakit. Tapi aku tidak ingin jadi dokter. Disuntik aja aku takut. Aku takut lihat jarum suntik,” kata Juna. “Masih bisa kok menolong orang sakit tanpa menjadi dokter atau perawat yang bekerja dengan jarum suntik. Ada Apoteker yang menyiapkan obat. Ada ahli gizi yang menyiapkan makanan sehat. Ada radiographer yang memotret bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan alat CT Scan. Ada juga rekam medis yang bertugas menyimpan dan menyiapkan catatan berbagai data pasien. Dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk membantu orang yang sakit di rumah sakit tanpa harus menjadi dokter,” kata Om Bram memberi penjelasan pada si kembar. “Aku mau ciptakan robot saja om, yang bisa membantu untuk merawat orang sakit,” celetuk Juni.
“Kalian berdua anak-anak yang hebat, karena punya semangat untuk menolong orang yang sakit. Tetap rajin belajar ya supaya cita-cita kalian untuk membantu orang yang sakit bisa tercapai,”jawab om Bram.
Teman-teman, coba sebutkan nama benda/alat yang digunakan untuk membantu orang saklit dibawah ini:
Doaku: “Tuhan, berkatilah aku, supaya bisa menjadi penolong bagi orang lain. Amin.”