Bacaan: Ezra 4:4-6
Nats: “Pada zaman pemerintahan Ahasyweros, pada permulaan pemerintahannya, mereka menulis surat tuduhan terhadap orang-orang yang telah menetap di Yehuda dan di Yerusalem” (Ezra 4:6)
Kelas IV dan V memiliki proyek membentuk sebuah komunitas “Pejuang Kedamaian”. Tujuannya agar tercipta lingkungan sekolah yang rukun dan damai, meski siswanya berbeda suku dan agama. Namun proyek ini terhenti di akhir Semester I karena ada sekelompok siswa yang menghasut teman yang lain, “Mereka telah memanfaatkan dana yang terkumpul untuk kesenangan pribadi, dan menaikkan pamor mereka sehingga makin terkenal di sekolah”. Begitu tuduhan yang mereka gencarkan setiap hari. Banyak yang mengundurkan diri dari tim dan tidak mau mengerjakan proyek bersama ini. Padahal guru-guru sudah menyelidiki laporan tersebut dan tidak menemukan hal-hal yang dituduhkan tersebut.
Pembangunan rumah Tuhan sempat tidak berjalan lancar. Banyak sekali tantangannya. Ada penduduk yang sengaja melemahkan semangat mereka. Ada juga yang menyogok para penasihat untuk melawan bahkan menggagalkan rancangan mereka selama zaman Raja Koresh sampai zaman Raja Darius. Selain itu, ada surat tuduhan terhadap umat yang telah menetap di Yehuda dan Yerusalem di zaman Raja Ahasyweros. Akhirnya pembangunan rumah Tuhan terpaksa dihentikan. Menyedihkan ya.
Kata-kata yang melemahkan semangat dan tuduhan-tuduhan palsu dapat membuat kegiatan yang positif tidak dapat dilanjutkan atau dilaksanakan lagi. Orang lain bisa terpengaruh meski tuduhan-tuduhan tersebut belum tentu benar. Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari firman Tuhan hari ini?
Doaku: “Tuhan, jadikanlah aku pembawa semangat yang positif. Jauhkanlah aku dari pikiran dan perkataan yang mematahkan semangat sesamaku. Amin”.