Bacaan: Filipi 2: 1-11
Nats: “…dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus itu Tuhan, kepada kemuliaan Allah, yaitu Bapa.” (Filipi 2:11)
Teman-teman, tahukah kalian bahwa terdapat tokoh sejarah GKJW yang telah berhasil memperkenalkan Injil kepada masyarakat Bali mula-mula. Tokoh tersebut bernama Guru Injil Tartib Efrayim. Beliau adalah anak ke-3 dari Iprayim Setu Brontodiwiryo dan merupakan cucu Karolus Wiryoguno. G.I Tartib Efrayim turut menghadiri Sidang Majelis Agung pertama di Mojowarno dan tokoh yang menjadi utusan Majelis Agung GKJW untuk mewartakan Injil di Pulau Bali.
Metode pewartaan Injil yang dijalankan oleh G.I.Tartib di Bali adalah dengan memperkenalkan diri sebagai orang Jawa Mojopahitan, sehingga dengan demikian orang Bali yang sejatinya masih memiliki keterikatan dengan tradisi Kerajaan Majapahit dapat menerima kehadiran dan Injil yang diberitakan. Cara pewartaan Injil yang demikian membuat banyak orang Bali tertarik belajar agama Kristen dan juga tidak sedikit yang ingin dibaptis.
Sejak G.I. Tartib Efrayim melakukan tugas pelayanannya itu sampai dengan 1 Desember 1935, terdapat setidaknya 82 orang dari Bali utara yang telah mengaku percaya dan dibaptiskan. Dari 82 orang itu, empat orang sebagai buah sulung pekerjaan GKJW di Bali dibaptiskan di Peniwen pada tanggal 18 Mei 1933. Dua orang dibaptiskan di Malang pada tanggal 24 September 1933. Dan selebihnya mereka dibaptiskan di Bubunan Bali utara. Hal yang istimewa dalam baptisan empat orang Bali di Peniwen ialah dilaksanakannya baptisan itu dengan cara adat Bali. Empat orang Bali itu berpakaian adat Bali. Ketika mereka dibaptis secara percik mereka bersila di atas tikar dan yang membaptis mereka juga bersila di depan mereka.
Doa: “Tuhan, mampukan aku untuk melakukan pekerjaan bagi kemuliaan nama-Mu. Amin ”