Bacaan: 1 Yohanes 3:18
Nats: “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1 Yohanes 3:18)
Besok Tanti pindah sekolah karena orang tuanya bertugas ke kota Padang Sumatera Barat. Kami pun sudah menyiapkan tulisan “WE LOVE YOU, TANTI” dan beberapa pola hati berwarna merah yang kami gantung di dekat papan tulis dan jendela kelas. Sebelum bel pulang, Bu Dyah meminta Tanti menceritakan pengalamannya selama bersama kami sebelum kami berpisah. Betapa kagetnya kami, ternyata selama ini Tanti memiliki banyak pengalaman yang menyedihkan karena perkataan dan perbuatan kami. Kami pun menjadi malu karena kami mengaku mengasihi Tanti lewat banyak tulisan “WE LOVE YOU, TANTI”, dan gantungan pola hati sebagai simbol kasih kami kepadanya. Kenyataannya selama ini, tindakan dan perkataan kami ke Tanti justru lebih sering menunjukkan kebencian, sikap tidak ramah, dan sikap tidak peduli terhadap Tanti.
Melalui surat 1 Yohanes 3:18 ini, Rasul Yohanes mendorong kita agar mengasihi dengan tindakan, bukan dengan perkataan saja. Ketika kita berkata bahwa kita mengasihi teman, berarti perbuatan dan perkataan kita kepadanya menunjukkan bahwa kita benar-benar mengasihinya. Kita mendoakannya, peduli saat dia susah, menghiburnya saat dia sedih, mau memaafkan kesalahannya, atau rela meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita atau curhatan hatinya. Tulisan atau perkataan “aku mengasihimu” kepada teman akan menjadi sia-sia jika tanpa dinyatakan lewat perbuatan/tindakan nyata.
Apakah kamu mengasihi temanmu?
Apa saja yang sudah kamu lakukan untuknya?
Doaku: “Tuhan, berikanlah aku kemampuan untuk mengasihi temanku dengan sungguh-sungguh lewat perbuatan dan perkataanku. Amin.”