Bacaan: Roma 12:18
Nats: “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Roma 12:18)
“Siapa yang mengotori mejaku”, tanya Karin dengan wajah memerah. Hampir semua mata memandang Ayu, seolah-olah menyampaikan pesan bahwa pelakunya adalah Ayu. Melihat situasi itu, Ayu bergegas mengklarifikasi, “Bukan….bukan aku.” Untung saja Nobel berdiri dan meredakan suasana yang mulai tegang, “Maaf Karin. Tadi sewaktu masuk ke kelas, botol minumku tersenggol sehingga tumpah di mejamu. Aku belum sempat membersihkannya.” Uuufff, akhirnya ketahuan siapa pelakunya. Meskipun begitu, tak seorangpun meminta maaf kepada Ayu. Tak masalah bagi Ayu, dia tetap bersikap baik kepada Karin dan teman-temannya. Dia paham bahwa dalam berteman, memang terkadang muncul salah paham.
Ayu sangat luar biasa ya. Ketika suasana kelas tergantung pada responnya, Ayu memilih untuk tetap menciptakan suasana tenang dan damai. Ayu bisa saja marah kepada beberapa teman yang tatapannya seolah-olah menuduh dirinya. Ayu juga bisa jengkel dan kecewa terhadap Karin, lalu mengakhiri persahabatan mereka. Namun Ayu memilih untuk memaafkan Nobel, Karin, dan beberapa teman di kelasnya. Tuhan ingin kita semua dapat menciptakan perdamaian dimanapun kita berada.
Doaku: “Tuhan, berikanlah aku kemampuan untuk dapat hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Amin.”