Berkat yang Membebaskan Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2018

19 December 2017

EPIFANI/ TAHUN BARU
STOLA PUTIH

 

Bacaan 1         : Bilangan 6: 22-27
Bacaan 2         : Galatia 4: 4-7
Bacaan 3         : Matius 25: 31-46

Tema Liturgis  : Hikmat Tuhan Membawa Pembebasan
Tema Khotbah : Berkat Yang Membebaskan

 

KETERANGAN BACAAN
(Tidak perlu dibaca di mimbar, cukup dibaca saat mempersiapkan khotbah)

Bilangan 6: 22-27

Formula berkat ini merupakan formula berkat yang disampaikan oleh TUHAN melalui Musa untuk Harun. TUHAN menginginkan Harun dan keturunannya dalam tugas sebagai imam memakai formula tersebut untuk memberkati umat Israel. Berkat tersebut berarti juga bahwa Nama TUHAN diletakkan di atas orang Israel.

Arti berkat tersebut secara singkat sbb: „TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau“= Berisi tentang jaminan kehidupan yang berarti kehidupan yang baik seperti kesuburan, kekuatan hidup, keberuntungan, kemajuan.

TUHAN menyinari engkau dengan wajahNya…“= ini merupakan istilah metaforis untuk menggambarkan wajah yang gembira dan bernuansa positif. Wajah seperti itu biasanya ditunjukkan oleh Raja atau Penguasa untuk menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati dan bukti kebaikannya.

dan memberi engkau kasih karunia“=  ini merupakan kata berkat yang merupakan bukti rahmat/anugerah TUHAN yang seperti jawaban dari keluhan dan kepahitan.

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu“= Dalam pandangan Perjanjian Lama, wajah TUHAN tidak boleh dipandang. Siapapun yang memandangNya akan mati. Namun kalau TUHAN mau menghadapkan wajahNya, itu berarti ada pengampunan dan perhatian yang bersifat tetap dari TUHAN.

dan memberi engkau damai sejahtera.“= kalimat ini merupakan kesimpulan tujuan dari semua berkat.

Galatia 4: 4-7

Surat Paulus ini ditujukan kepada jemaat di Galatia yang sedang dikacaukan oleh pengajaran-pengajaran keliru. Pengajaran keliru tersebut berkaitan dengan pemahaman yang menyebut bahwa manusia akan dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Paulus berusaha mengembalikan pemahaman yang benar.

Menurut Paulus bukan yang melakukan Taurat yang akan dibenarkan tetapi yang hidup oleh iman. Hukum Taurat  tidak bertentangan dengan janji Tuhan. Namun hukum Taurat hanyalah penuntun sampai Kristus datang supaya manusia dibenarkan oleh iman. Ketika iman telah datang maka manusia tidak lagi berada di bawah pengawasan penuntun (hukum Taurat). Mereka yang beriman kepada Yesus Kristus inilah yang disebut anak-anak Allah.

Galatia 4:4-7 ingin menegaskan bahwa penebusan Kristus Yesus itu mengubah “status” orang percaya. Ketika belum percaya kepada Yesus Kristus, seseorang masih dianggap sebagai hamba, bukan anak. Ketika Yesus Kristus datang, mereka yang percaya tidak lagi dianggap sebagai hamba tetapi sebagai anak, menjadi ahli waris. Ahli waris berarti akan mendapatkan sesuatu yang berharga.

Matius 25: 31-46

Bacaan ini menggambarkan situasi penghakiman terakhir. Pada saat itu manusia akan dibagi menjadi 2 kelompok. Mereka dipilah-pilah ibarat pemisahan antara domba dan kambing. Para domba menggambarkan mereka yang diberkati dan ditempatkan di sebelah kanan. Sedang di sebelah kiri adalah mereka yang diibaratkan sebagai kambing yakni yang melakukan hal yang berbeda dari yang sebelah kanan.

Mengapa yang di sebelah kanan disebut yang diberkati? Karena kelompok yang di kanan melakukan apa yang baik , yang berkenan di hadapan Anak Manusia, yakni memperhatikan mereka yang terhina. Memberi makan pada yang lapar, memberi pakaian pada yang telanjang, mengunjungi yang sakit dan dipenjara, memberi tumpangan kepada orang asing, dsb.

 

BENANG MERAH TIGA BACAAN

Berkat berasal dari Tuhan (Kej. 6:22-27). Berkat Tuhan bisa diteruskan oleh manusia kepada yang lainnya. Dalam kekristenan, mereka yang diberkati adalah mereka yang dibenarkan dalam Kristus. Mereka yang dibenarkan dalam Kristus diangkat sebagai anak yang berhak menjadi ahli waris,berhak mengalami hidup kekal (Galatia 4:4-7). Namun demikian,  mereka yang diberkati sebenarnya adalah mereka yang „membebaskan“ orang lain yang menderita/memperhatikan yang membutuhkan pelayanan (Matius 25: 31-46)

 

RANCANGAN KHOTBAH: Bahasa Indonesia
(Ini hanya sebuah rancangan…bisa dikembangkan sendiri sesuai konteks jemaat)

Pendahuluan

Apa yang biasanya dikategorikan sebagai berkat? Umumnya orang memahami berkat itu sebagai sesuatu yang berwujud material atau sebuah situasi ketika seseorang mendapatkan posisi/kesempatan yang dianggap bisa menjadi jaminan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Misalnya: Pak B memenangkan undian berupa 1 kilogram emas batangan. Maka 1 kilogram emas batangan tersebut dianggap sebagai berkat. Bu A berpikir, kalau ada berkat lebih, ia berencana menyumbang panti asuhan. Berkat yang dimaksud dalam pikiran bu A adalah uang. Si C berhasil lolos seleksi pegawai negeri sipil di dinas pendidikan. Maka C dianggap mendapat berkat karena dengan diterima sebagai pegawai negeri, maka kehidupannya di masa depan dianggap terjamin/lebih baik.

Bagaimana sebenarnya berkat dalam pemahaman Kristen? Pertanyaan tersebut mari kita gumuli bersama dalam renungan ini.

Isi

Berkat merupakan sebuah perbuatan atau ucapan pujian yang dikaitkan dengan keamanan/kenyamanan hidup dan peningkatan hidup. Oleh karena itu berkat selalu berkaitan dengan sesuatu yang baik.

Siapa yang memberkati? Alkitab Perjanjian Lama menyaksikan, bahwa berkat itu datangnya dari Allah dan bisa diteruskan oleh manusia ke manusia atau lainnya (Kej. 12:3 ). Contoh tentang itu adalah Ishak yang memberkati Yakub (Kej. 27:1-40).

Bagaimana formula sebuah berkat? Salah satu formula berkat yang paling terkenal adalah formula berkat yang dibuat Tuhan untuk diucapkan oleh Imam Israel kepada umat seperti dalam bacaan pertama kita tadi: „TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau“„TUHAN menyinari engkau dengan wajahNya„dan memberi engkau kasih karunia„Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu, dan memberi engkau damai sejahtera.” (Bilangan 6: 22-27)

Siapa yang bisa diberkati?Yang bisa diberkati adalah manusia dan hal-hal lain  atau barang. Misalnya: kandungan, kebun, ternak, barang, dsb (lih. Ulangan 28: 4,5).

Kapan sebuah berkat disampaikan? Biasanya sebuah berkat disampaikan pada saat bertemu (Kej. 24: 1-27). Namun juga pada saat berpisah (Kejadian 32: 26; Kej. 28: 1). Berkat juga bisa disampaikan oleh Tuhan kepada umat sewaktu-waktu.

Dalam kekristenan, berkat itu memiliki setidaknya 3 aspek penting yakni berkat itu berpusat  pada Kristus, bersifat membebaskan dan memampukan bertindak etis.

  1. Berpusat pada Kristus

Dalam pandangan Kristen, pusat berkat adalah Kristus. Umat diberkati karena beriman pada Kristus. Kitab Galatia 3: 9 menyebutkan:  „Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu .“

Tidak hanya berkat untuk umat percaya yang berpusat pada Kristus namun berkat Abraham bisa sampai kepada bangsa-bangsa lain/semua umat manusai juga di dalam Kristus Yesus (Galatia. 3: 14).

  1. Berkat berarti pembebasan

Berkat juga bermakna pembebasan. Mereka yang percaya/beriman kepada Yesus Kristus, ditebus dan dibebaskan dari berbagai perhambaan hukum Taurat. Selain itu umat percaya juga dibebaskan dengan cara tidak lagi menjadi hamba tetapi diangkat menjadi anak. Roh telah memampukan umat percaya memanggil Tuhan sebagai Bapa. (Gal. 4: 5, 6).

Dengan mengangkat seorang hamba menjadi anak, Tuhan melakukan tindakan kasih yang luar biasa. Sebuah tindakan pembebasan yang besar karena ketika umat yang percaya itu diangkat menjadi anak, maka umat percaya adalah ahli-ahli waris (Gal. 4:6). Umat percaya akan diwarisi segala yang berharga dari Tuhan. Warisan yang berharga tersebut berupa segala hal baik yang berasal dari Tuhan yakni diantaranya kebaikan, kemurahan dan kasih. Itulah berkat yang luar biasa bagi umat percaya.

  1. Berkat memampukan manusia bertindak etis

Diberkati berarti melakukan tindakan etis. Yakni tindakan-tindakan baik, tindakan-tindakan yang membebaskan orang lain. Kitab Matius 25: 31-46 menggambarkan dalam penghakiman terakhir, bahwa Tuhan akan memisahkan mereka yang diberkati dan yang tidak diberkati.  Siapa yang disebut sebagai yang diberkati? Mereka itu orang benar yakni mereka yang melakukan tindakan etis bagi mereka yang paling hina/membutuhkan pertolongan: memberi makan yang lapar, member minum yang haus, member orang asing tumpangan, member pakaian orang yang telanjang, melawat yang sakit, mengunjungi yang terpenjara.

Jadi yang disebut  diberkati itu bukan orang yang mendapatkan sesuatu, tetapi orang yang melakukan pembebasan bagi mereka yang paling hina, yang berkenan di hadapan Tuhan.

Penutup

Mari melihat diri kita. Apakah kita termasuk orang-orang yang diberkati?  Secara iman, kita meyakini bahwa kita yang percaya adalah orang-orang yang diberkati. Tetapi pada kenyataannya, kita masih harus terus menanyakan pada diri kita sendiri apakah kita memang benar-benar orang yang beriman secara benar.

Selain itu mari melihat diri, apakah kita sudah melakukan tindakan-tindakan etis yang memungkinkan kita layak disebut sebagai orang yang diberkati?  Jika kita sudah merasa sebagai orang yang diberkati, apakah berkat yang kita yakini itu juga kita teruskan bagi mereka yang menderita dan membutuhkan perhatian kita? Apa yang sudah kita lakukan untuk saudara Tuhan yakni mereka yang paling hina itu? Kita renungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan kita jawab melalui praktek hidup kita sehari-hari.

Selamat Menjalani Tahun Yang Baru. Mari meneruskan berkat!

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,   akan memelihara hati dan pikiranmu   dalam Kristus Yesus. Amin.

Nyanyian: KJ. 426: 1,3

RANCANGAN KHOTBAH: Basa Jawi

Pambuka

Menapa ingkang saged dipunwastani berkah? Umumipun tiyang mengertosi berkah menika awujud barang utawi kawontenan nalika tiyang pikantuk posisi/kesempatan ingkang dipunanggep saged dados jaminan gesang ingkang langkung sae kangge masa depan.

Contonipun: Pak B mimpang undian arupi 1 Kilogram emas. Mila 1 Kilogram emas menika dipunanggep berkah. Bu A nggadhahi pikiran, menawi pikantuk berkah ingkang langkung ageng, piyambakipun badhe paring sumbangan dhateng panti asuhan. Berkah ingkang dipunmaksud dening bu A menika arta. Si C lulus seleksi Pegawai Negeri Sipil ing dinas Pendidikan. Mila si C dipunanggep pikantuk berkah krana menawi katampi dados Pegawai Negeri Sipil, gesangipun ing masa depan bakal langkung sae/dipunjamin sae.

Kados pundi wosipun berkah ing pamanggih Kristen? Pitakenan menika mangga dipun gegilut sesarengan.

Isi

Berkah menika sawijining tumindak utawi pocapan pepujen ingkang dipungandhengaken kaliyan ayeming gesang lan mindhakipun gesang. Mila berkah menika kagandhengaken kaliyan bab ingkang sae.

Sinten ingkang paring berkah?  Kitab Suci Prajanjian Lami paring paseksi bilih berkah menika asalipun saking Gusti Allah. Berkah saking Gusti Allah dhumateng manungsa saged dipunlajengaken dhateng manungsa lintunipun (Purwaning Dumadi 12: 3). Contonipun berkah saking Rama Ishak dhumateng Yakub (Purwaning Dumadi 27: 1- 40).

Kadospundi berkah dipunucapaken? Salah satunggaling formula berkah ingkang paling moncer inggih menika formula berkah ingkang dipunparingaken Gusti Allah dhumateng Imam kagem dipunucapaken ing satengahing umat Israel : „ Pangeran Yehuwah muga maringana berkah marang kowe , lan ngayomana kowe; Pangeran Yehuwah muga nyunarna cahyaning wadanane marang kowe lan maringana sihrahmat; Pangeran Yehuwah muga karsaa nungkulake wadanane marang kowe, lan maringana tentrem rahayu.“(Wilangan 6: 24-26).

Sinten ingkang saged dipunberkahi? Ingkang saged dipunberkahi inggih menika manungsa, makhluk sanesipun utawi ugi uba rampe. Conto: wohing wetengan, pametuning palemahan, raja kaya, uba rampe (Pangandharing Toret 28: 4, 5).

Kapan berkah saged dipunucapaken? Umumipun nalika pepanggihan (Purwaning Dumadi 24: 1-27). Nanging ugi nalika pepisahan (Purwaning Dumadi 32: 26; Purwaning Dumadi 28: 1). Berkah ugi saged kaucapaken dening Gusti dhumateng umatipun sawanci-wanci.

Ing salebeting  kekristenan, berkah nggadhahi sabotenipun 3 prekawis wigati: Sang Kristus punjering berkah, berkah asipat ngluwari lan berkah mbereg tumindak sae (etis). Kadospundi liripun?

  1. Sang Kristus punjering berkah

Ing wawasan kekristenan, punjering berkah menika Sang Kristus. Umat dipunberkahi karana iman ing Sang Kristus. Kitab Galatia 3:9 dhawuh: „Dadi wong-wong kang urip saka pracaya, iya iku kang padha diberkahi bebarengan karao Rama Abraham kang kumandel iku.“

Boten namung berkah kangge umat pitados ingkang punjeripun Sang Kristus nanging berkat Abraham saged sumrambah ing bangsa-bangsa sanesipun (sedaya umat manungsa) ugi ing Kristus Yesus (Galati 3:14)

  1. Berkah ateges pangluwaran

Berkah menika pangluwaran. Tiyang ingkang pitados dhumateng Yesus Kristus, dipuntebus lan dipunluwari, boten kawengku dening angger-anggering Toret. Umat pitados ugi dipunluwari kanthi dipun angkat dados putra, sanes batur tukon malih. Sang Roh ngarahaken tiyang pitados nguwuh „Abba, Rama“ dhumateng Gusti Allah (Gal. 4: 5,6).

Ngangkat batur tukon dados anak menika tumindaking katresnanipun Gusti ingkang ngedab-edabi. Menika tumindaking pangluwaran ingkang ageng krana umat pitados dipunangkat dados putra, mila umat pitados ugi dados ahli waris (Gal. 4:6). Umat pitados dipun warisi sedaya prekawis mirunggan saking Gusti Allah. Warisan ingkang mirunggan menika awujud sedaya bab sae ingkang saking Gusti Allah kadosdene kasaenan, kamirahan lan katresnan. Menika berkah ingkang ageng kangge umat pitados.

  1. Berkah mbereg tumindak sae

Dipunberkahi artosipun nindakaken tumindak etis. Inggih menika tumindak-tumindak sae, tumindak-tumindak ingkang paring pangluwaran kangge tiyang sanes. Kitab Matius 25: 31-46 paring gegambaran bab pengadilan ingkang wekasan. Gusti misahaken ingkang dipunberkahi lan ingkang boten dipunberkahi. Sinten ingkang kawastanan binerkahan? Inggih menika ingkang nindakaken prekawis sae kagem sadherek ingkang asor piyambak/ingkang mbetahaken pitulungan: paring dhahar dhateng ingkang kerapan, paring unjukan dhateng ingkang kasatan, paring palereban dhumateng ingkang lelana, paring pangageman kangge ingkang kelukaran, niliki ingkang gerah, niliki ingkang kinunjara.

Dados ingkang sinebut binerkahan menika sanes tiyang ingkang pikantuk menapa, ananging tiyang ingkang nindakaken pangluwaran kangge sadherek ingkang asor, ingkang ndadosaken renaning Gusti.

 

Panutup

Sumangga sami nliti gesang kita. Menapa kita menika kalebet tiyang-tiyang ingkang binerkahan? Sacara iman, kita pitados bilih kita menika tiyang ingkang binerkahan. Nanging sanyatanipun kita kedah paring pitaken dhumateng dhiri pribadi menapa kita menika leres tiyang ingkang  leres pitados.

Salintunipun mangga nliti pribadhi kita menapa kita sampun nindakaken prekawis-prekawis etis ingkang ndadosaken kita pantes sinebut tiyang ingkang binerkahan? Menawi kita rumaos binerkahan, menapa berkah ingkang kita yakini menika ugi kita lajengaken kangge sok sintena ingkang sangsara lan mbetahaken kawigatosan kita? Sumangga kita hayati pitakenan-pitakenan kalawau lan kita paring wangsulan lumantar praktek gesang kita sadinten-dinten (Dn).

Sugeng Warsa Enggal, sumangga sami nglajengaken berkah!

Temahan tentrem rahayu kang saka ing Gusti Allah, kang ngungkuli saliring budi, bakal rumeksa marang ati lan pangangen-angenmu ana ing Sang Kristus. Amin.

Pamuji: KPK. 333: 1-3

Renungan Harian

Renungan Harian Anak