OTT: “Operasi Tangkap Tangan” atau “Orang Takut Tuhan“ Khotbah Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-73 (17 Agustus 2018)

6 August 2018

Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-73
Stola Putih

 

Bacaan 1         : Ayub 12:1-25
Bacaan 2         : Roma 16:17-20
Tema Liturgis  : Bersekutu Dalam Kristus Dan Berbagi Berkat Dengan Sesama
Tema Khotbah: OTT “Operasi Tangkap Tangan” atau “Orang Takut Tuhan

 

KETERANGAN BACAAN
(Tidak perlu dibaca di mimbar, cukup dibaca saat mempersiapkan khotbah)

Ayub 12:1-25

Ayub mengungkapkan pengakuan, yaitu adanya kekuasaan dan hikmat Allah. Ia mengakui bahwa segala nyawa yang hidup ada di tangan-Nya, demikian juga nafas dari setiap manusia. Ayub menggambarkan bahwa binatang, burung di udara, bumi, bahkan ikan dilaut mengetahui kekuasaan Allah itu. Mereka juga mampu untuk menjelaskan kekuasaan Allah itu, jika ada yang bertanya. Ia ingin menunjukkan bahwa semua yang ada mengetahui kekuasaan Allah itu. Demikian juga dengan hikmat. Ayub menjelaskan bahwa pada Allahlah hikmat dan kekuatan, bukan pada orang yang tua dan lanjut umurnya.Dia juga yang mempunyai pertimbangan dan pengertian. Ketika Ia bertindak tidak akan ada yang mampu menghadang dan melawannya. Para penguasa: menteri, hakim dan raja tidak mampu melawannya. Pada Dialah kuasa dan kemenangan.

Roma 16:17-20

Rasul Paulus memberikan nasehat agar waspada terhadap mereka yang menimbukan perpecahan dan godaan.Mereka mementingkan diri sendiri. Mereka tidak melayani Kristus tetapi melayani perut mereka sendiri. Mereka adalah penipu. Mereka menggunakan kata yang muluk-muluk dan bahasa yang manis.Terjemahan “muluk-muluk” dalam bahasa Yunaninya adalah chrestologia. Orang Yunani merumuskan  chrestologos sebagai orang yang berkata-kata muluk tetapi perbuatannya jahat. Di belakang kata-kata yang saleh mereka memberi pengaruh buruk, dan secara tidak langsung menyesatkan.  Jemaat diajak untuk bijaksana terhadap apa yang baik dan bersih terhadap yang jahat. Bersih terhadap yang jahat, kata dalam bahasa Yunaninya adalah akeraios. Kata ini dipakai untuk logam yang tidak ada campurannya; anggur, atau susu yang tidak dicampur dengan air. Kata ini menggambarkan sesuatu yang benar-benar murni.

BENANG MERAH TIGA BACAAN

Segala nyawa yang hidup di dunia ada di tangan Allah. Allah adalah hikmat dan kekuatan yang tak tertandingi. Oleh karena itu setiap manusia, dalam hal ini para penguasa (pemimpin negara) harus tunduk kepada-Nya. Setiap “penguasa” yang melakukan perbuatan mementingkan diri jemaat harus waspada. Jemaat juga bijaksana terhadap tindakan yang baik dan yang jahat.

 

RANCANGAN KHOTBAH: Bahasa Indonesia
(Ini hanya sebuah rancangan, sila dikembangkan sendiri sesuai konteks jemaat)

Pendahuluan

Media di Indonesia seringkali dihiasi dengan adanya berita OTT para pejabat negara. OTT adalah singkatan dari Operasi Tangkap Tangan. OTT adalah istilah Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) untuk “menangkap basah” para maling di negeri ini. Sebuah operasi yang rahasia, terukur dan jarang korbannya bisa selamat dari tuduhan karena didasari dengan proses yang panjang ketika KPK mengendus adanya aroma korupsi. Sudah banyak para pejabat negara yang terkena OTT oleh KPK, dan terkena kasus korupsi.

Sepertinya korupsi di Indonesia masih tetap saja terjadi, meskipun sudah banyak yang ditangkap dan dihukum. Lembaga koalisi global, Transparency International, mengumumkan tidak ada perubahan signifikan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Ini didapat dari hasil skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada tahun 2017, yang menempatkan Indonesia  berada di peringkat 96 dari 180 negara yang disurvei.  “Angka ini sama dengan perolehan skor tahun 2016. Hal ini menunjukkan stagnasi upaya berbagai pihak dalam usaha pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujar Wawan Suyatmiko, Peneliti Transparency International Indonesia, dikutip dari laman resminya, Selasa, 27 Februari 2018. (https:www.viva.co.id)

Isi

Sebagai warga masyarakat Indonesia, bagaimana perasaan bapak, ibu dan saudara dengan adanya peristiwa OTT dan kasus korupsi yang terjadi selama ini? Prihatin bukan? Orang yang melakukan korupsi adalah orang yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri dan mungkin keluarga serta kelompoknya. Rasul Paulus tidak menampik adanya orang-orang yang menentingkan diri sendiri. Dalam bacaan kita dijelaskan adanya orang-orang yang tidak melayani Kristus tetapi melayani perut mereka sendiri.Mereka adalah penipu. Mereka menggunakan kata yang muluk-muluk dan bahasa yang manis, tetapi perbuatannya jahat. Di belakang kata-kata yang saleh mereka memberi pengaruh buruk, dan  secara tidak langsung mereka menyesatkan. Seringkali kita tidak menyangka bahwa para oknum pejabat yang sering tampil di televisi, berkata-kata dengan manis, berpenampilan intelek, meneriakkan kata-kata “katakan tidak pada korupsi”, malah mereka terjerat kasus korupsi. Mereka nampak sangat berhikmat, dengan mengajak menolak korupsi, tetapi pada kenyataannya bohong belaka.  kata-kata yang manis adalah cara untuk menutupi keburukannya. Keberadaan orang-orang tersebut tentulah membahayakan bagi kehidupan orang lain dan bangsa ini.

Nampaknya kekuasaan yang sedang mereka peroleh menjadi kesempatan bagi mereka melakukan tindak pidana korupsi. Sehingga dengan kekuasaannya itu mereka bebas melakukan apa saja. Tetapi seharusnya mereka sadar bahwa ada kekuasaan yang lebih besar yang tidak akan dapat mereka tandingi, yaitu kekuasaan Tuhan Allah. Ayub menjelaskan bahwa segala nyawa yang hidup ada di tangan-Nya, demikian juga nafas dari setiap manusia. Ayub menggambarkan bahwa binatang, burung di udara, bumi, bahkan ikan di laut mengetahui kekuasaan Allah itu. Mereka juga mampu untuk menjelaskan kekuasaan Allah itu, jika ada yang bertanya. Ia ingin menunjukkan bahwa semua yang ada mengetahui kekuasaan Allah itu. Jika semua makhluk tahu kekuasaan Allah, mengapa masih ada yang melakukan tindakan jahat dengan melakukan korupsi? Mereka sudah tidak takut lagipada Tuhan Allah. Rasul Paulus menasehatkan agar umat Tuhan waspada dan menghindari mereka. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai umat Tuhan kita diajak untuk menghindari mereka yang mengajak korupsi. Dan sebagai orang percaya, ketika jadi pejabat jangan sampai kita jatuh pada tindak pidana korupsi yang merugikan orang lain dan negara.Kita diajak untuk benar-benar menjadi orang yang bersih dari yang jahat.Seperti logam yang tidak ada campurannya; seperti anggur, atau susu yang tidak dicampur dengan air. Jadi orang yang benar-benar bersih dan murni.

Penutup

Jika demikian, apakah bangsa Indonesia benar-benar merdeka?Kita memang sudah merdeka dari bangsa penjajah. 73 tahun lamanya kita sudah merdeka. Tetapi dari korupsi nampaknya masih jauh dari merdeka. Hal itu karena masih banyaknya kasus korupsi yang terjadi, dari pusat hingga daerah. Hal ini tentunya menjadi peringatan bagi kita yang diberi anugerah Tuhan menjadi pemimpin di manapun dan di level apapun, agar kita tetap menjadi bersih dan murni dan waspada terhadap godaan dan bahayakorupsi. Korupsi adalah musuh dan penjajah zaman now yang harus kita perangi sampai titik darah penghabisan. Semangat juang para pahlawan kita, menjadi inspirasi bagi kita untuk berjuang melawan korupsi. Jangan sampai terkenan OTT (Operasi Tangkap Tangan) tetapi jadilah OTT (Orang Takut Tuhan).Amin. (SWT).

Nyanyian: KJ 337


RANCANGAN KHOTBAH: Basa Jawi

Pambuka

Ing media asring wonten pawartos ngingingi OTT ingkang dipun alami dening para pengagenging negari. OTT punika cekakan saking Operasi Tangkap Tangan. OTT punika tembung ingkang kaagem dening Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) kangge nangkep para maling ing negari punika. OTT punika operasi ingkang rahasia, kauukur lan arang saged korbanipun saged slamet saking dakwaan, awit operasi kadhasaran lelampahan ingkang panjang rikala KPK “ambet”  wontenipun korupsi. Sampun kathah para pangagenging negari ingkang kenging OTT dening KPK, lan kenging kasus korupsi.

Kadosipun korupsi ing Indonesia taksih aring kelampahan, senaosa sampun kathah ingkang dipun ukum. Lembaga koalisi global, Transparency International martosaken bilih anggenipun ngendeg lan mrantasi  korupsi ing Indonesia punika mboten wonten ewah-ewahanipun. Punika saged dipun pirsani saking skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia taun 2017, ingkang mapanaken Indonesia ing tingkat 96 saking 180 negari ingkang dipun survei.  Angka punika sami kaliyan skor ing taun 2016. Wawan Suyatmiko, Peneliti Transparency International Indonesia, nerangkaen bilih pambudidayakangge ngendeg lan mrantasi korupsi, asilipun tetep kemawon, kados ingkang kaserat ing laman resminipun rikala Selasa, 27 Februari 2018. (https:www.viva.co.id)

Isi

Minangka warganing masyarakat Indonesia, kados pundhi raosing manah bapa, ibu lan para sedherek ngingingi prastawa OTT lan kasus korupsi ingkang sampun kelampahan? Tamtunipun  prihatin ta? Tiyang ingkang nglampahi korupsi inggih punika tiyang ingkang namung mentingaken dhirinipun piyambak, mbok menawi ugi brayat lan kelompokipun. Rasul Paulus mboten nampik wontenipun para tiyang ingkang mentingaken dhirinipun piyambak. Ing waosan kita dipun terangaken wontenipun tiyang-tiyang ingkang mboten ngladosi Kristus, nanging ngladosi wetengipun piyambak. Tiyang-tiyang punika ngapusi. Tiyang-tiyang punika lamis lan ngagem basa ingkang manis, nanging tumindhaipun jahat. Ing wingkingipun tembung-tembung ingkang saleh, tiyang-tiyang punika mbeta perkawis ingkang awon, lan nasaraken. Asring kita mboten nyangka bilih para oknum pengagenging negari ingkang asring medhal ing televisi, kanthi tetembungan ingkang manis, ketingal pinter, wicantenan kanthisora, “katakan tidak pada korupsi” malah kenging kasus korupsi. Tiyang-tiyang punika ketingal saleh, kanthi ngajak nampik korupsi, nanging nyatanipun namung ngapusi. Tembung-tembung ingkang manis namung cara kangge nutup awonipun. Kawontenanipun tiyang-tiyang punika tamtu mbebayani kagem gesangipun tiyang sanes lan bangsa punika.

Ketingalipun, kangge tiyang-tiyang punika, rikala pikantuk panguwaos dados wegdal kangge nglampahi korupsi. Satemah kanthi panguwaosipun tiyang-tiyang punika mardika kangge nglampahi punapa kemawon. Nanging kedaihpun sadhar bilih wonten panguwaos ingkang langkung ageng , ingkang mboten saged dipuntandingi, inggih punika panguwaosipun Gusti.Ayub nerangaken bilih sedaya nyawa ingkang gesang wonten ing asatanipun, mekaten ugi ambeganipun manungsa. Ayub nggambaraken bilih sato kewan, peksi ing awang-awang, bumi, lan ulam ing seganten mengertosi panguwaosnipun Gusti. Sedaya ingkang tumitah saged nerangaken pangawasanipun Gusti, menawi dipun takeni. Ayub nerangaken bilih sedaya ingkang tumitah mangertos panguwaosnipun Gusti. Menawi sedaya ingkang tumitah mangertos panguwaosipun Gusti, kenging punapa taksih wonten tiyang-tiyang ingkang jahat kanthi nglampahi korupsi?

Tiyang-tiyang punika mboten ajrih malih kaliyan Gusti Allah. Rasul Paulus paring pitutur supados umat kagunganipun waspada lan nyingkir saking tiyang-tiyang wau. Punika ateges bilh mingangka umat kagunganipun kedah nebih saking tiyang-tiyang ingkang nglamapahi korupsi lan menawi kita dados pengagenging negari sampun ngantos dhawah ing korupsi, ingkang ngrugekaken tiyang sanes lan negari . Kita sami kaajak supados saestu dados tiyang ingkang resik saking piawon. Kados wesi ingkang mboten kacampuran; kados anggur lan susu ingkang mboten kacampuran toya. Saestu dados tiyang ingkang resik lan murni.

Panutup

Menawi mekaten, panapa bangsa Indonesia sampun saestu mardika? Kita pancen sampun mardika saking bangsa penjajah. 73 tahun laminipun kita sampun mardika. Nanging saking korupsi kita taksih tebih saking mardika. Perkawis punika awit taksih kathah kasus korupsi ingkang kelampahan, saking pusat ngatos daerah. Perkawis punika tamtu dados pepenget kangge kita ingkang kaparingan kanugrahanipun Gusti dados pangagenging negari ing pundhi kemawon papan panguwaosipun, supados tetep resik lan murni lan waspada tumrap panggoda lan bebaya korupsi. Korupsi minangka penjajah jaman samangke (zaman now) ingkang kedah kita perangi ngantos tetesing rah ingkang pungkasan. Semangat pambudidayanipun para pahlawan, dados inspirasi kangge kita ugi mbudidaya nglawan korupsi. Sampun ngatos kenging OTT (Operasi Tangkap Tangan) nanging dadosa OTT (Orang Takut Tuhan). Amin. (SWT).

Pamuji:KPJ. 356

Renungan Harian

Renungan Harian Anak