Bacaan : Daniel 6 : 1 – 28 | Pujian: KJ 75 : 2
Nats: “Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan-Nya,tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.” [ayat 22-23]
Makin hari memang dunia ini makin aneh. Orang-orang pemberani, berani-beraninya melakukan kejahatan. Orang-orang penakut, benar-benar takut melakukan kebenaran. Ah, dunia edan! Tidak takut melakukan apa yang jahat, tetapi cemas saat melakukan apa yang benar.
Bersyukur untuk kesaksian Bapak Daniel dalam perikop kita hari ini. Sekalipun segerombolan singa ganas pemakan daging manusia berada di sekitarnya, tetapi Bapak Daniel tidak gentar sedikitpun karena ia sangat memahami bahwa ia tidak melakukan kejahatan. Bahkan, keberanian itu bukanlah keberanian yang sok berani, tetapi keberanian yang didasarkan pada kekuatan relasi dengan Tuhan Allah. Bapak Daniel yakin benar bahwa ketika ia melakukan apa yang benar, maka Tuhan Allah tidak akan membiarkannya binasa. Romantisnya relasi Bapak Daniel bersama dengan Allah inilah, yang melahirkan kekuatan untuk tidak takut berlaku benar. Bahkan keberanian bapak Daniel ini membuat hati raja Darius bersukacita karena iman percaya Bapak Daniel kepada Allah (24). Sungguh sebuah kesaksian yang menggetarkan jiwa. Betapa kedekatan relasi bersama dengan Allah tidak akan pernah mendatangkan malapetaka. Bahkan mesranya hubungan manusia dengan Allah akan membawa orang-orang yang menyaksikannya ikut merasakan sukacita.
Ah, lalu bagaimanakah dengan kehidupan kita saat ini? Sejak zaman Bapak Daniel sampai zaman sekarang, ada banyak orang yang berani berbuat jahat. Tapi beranikah kita untuk melakukan kebenaran?
Ada orang benar yang dipenjara, bahkan Bapak Daniel pun sebagai orang benar juga dijebloskan ke dalam Gua Singa. Namun kekuatan relasi bersama dengan Tuhan Allah tidak akan pernah berakhir kebinasaan. Saat manusia memiliki hubungan yang erat dengan Sang Sumber Kehidupan, mengapakah menjadi ragu untu berani melakukan apa yang benar? [dee]
Kebenaran tidak akan pernah membinasakan