Ada Sebab Ada Akibat Pancaran Air Hidup 8 Mei 2025

8 May 2025

Bacaan: Yehezkiel 11 : 1 – 25  |  Pujian: KJ. 457
Nats: “Firman-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, inilah orang-orang yang merancang kejahatan dan menaburkan nasihat jahat di kota ini, …” (Ayat 2)

“Ada sebab ada akibat”, ungkapan ini sesuai dengan kehendak Allah ketika memberikan penghukuman kepada bangsa Israel. Kisah ini bermula dari nabi Yehezkiel yang hidup pada masa pembuangan di Babel. Ia menerima penglihatan dari Tuhan dan ditugaskan untuk menyampaikan perintah ini kepada bangsa Israel yang ada di Babel. Ayat ini menangkap momen ketika Yehezkiel memenuhi perannya sebagai nabi dengan menyampaikan perintah Tuhan kepada umat-Nya.

Bacaan kita menceritakan penglihatan Yehezkiel, dimana Roh Allah membawanya ke gerbang Timur Bait Allah. Di sana ia melihat ada 25 orang, di antaranya pemimpin Israel, yaitu Yaazanya bin Azur dan Pelaca bin Benaya. Merekalah orang-orang yang merencanakan kejahatan di Yerusalem. Mereka mempengaruhi bangsa Israel untuk mengabaikan bahaya musuh dan membangun rumah-rumah baru. Mereka meyakini mereka akan tetap aman di balik tembok kota. Hati mereka tidak lagi setia kepada Allah, akibatnya mereka mendapati kebalikan dari apa yang mereka harapkan. Mereka memulai kejahatan mereka dengan membunuh penduduk Yerusalem dan kini mereka menjadi tawanan bangsa Babel. Tuhan Allah menghukum mereka sebagai peringatan bahwa akibat dari hidup tidak setia kepada-Nya mendatangkan kematian. Inilah yang membuat Yehezkiel memohon pengampunan bagi umat Israel.

Renungan kita pada saat ini mengajak kita untuk lebih berhati-hati dalam menjalani hidup. Ingatlah bahwa ada akibat dari setiap hal yang kita lakukan. Kita harus menghindari penyebab dosa dengan menjaga hidup sesuai dengan kehendak Allah. Mari kita pergunakan hidup kita dengan selalu mengucap syukur, baik dalam aksi maupun tutur. Mari kita perhatikan kehidupan ini dengan seksama. Janganlah kita menggunakan kelemahan kita sebagai alasan untuk lepas dari tanggung jawab kita sebagai umat-Nya. Sekalipun ada pelanggaran yang mendatangkan kesusahan, mari kita tetap memohon anugerah pengampunan-Nya, sebab Tuhan Allah tidak pernah mengabaikan setiap kita umat-Nya yang mau bertobat. Amin. [NPras].

“Kapanpun dan dimanapun, kita selalu ditantang untuk tetap berpikir baik, berbicara baik, dan bertindak baik, walau hasilnya tak selalu baik.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak