Antikristus Pancaran Air Hidup 8 April 2025

8 April 2025

Bacaan: 1 Yohanes 2 : 18 – 27  |  Pujian: KJ. 441
Nats: “Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Inilah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.” (Ayat 22)

Dunia kekristenan di Indonesia pada tahun 2024 lalu sempat dihebohkan dengan munculnya istilah “Kristen Progresif”. Istilah Kristen progresif sendiri menjadi viral berawal dengan pernyataan Brian Siawarta dalam sebuah podcast. Percakapan tersebut membawa pengaruh dan dampak yang besar dalam dinamika perkembangan teologi gereja masa kini. Secara kritis pandangan Kristen Progresif mempertanyakan penafsiran teks Alkitab secara tradisional. Bagi orang Kristen : Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Tuhan Allah kepada para penulis dengan tuntunan dan bimbingan Roh Kudus. Karena itu, Alkitab diyakini kebenaran dari Allah. Yesus diyakini sebagai Tuhan dan Juru Selamat manusia (Yoh. 14:6). Namun bagi orang Kristen Progresif : mereka mempertanyakan kebenaran Alkitab karena ada banyak kontradiksi di dalamnya. Mereka mempertanyakan apakah benar di luar Yesus / kekristenan tidak ada keselamatan?

Rasul Yohanes memperingatkan jemaat-jemaat untuk mewaspadai hadirnya antikristus di tengah-tengah persekutuan jemaat. Ia mengingatkan bahwa antikristus ini adalah mereka yang dulu mengaku percaya kepada Yesus dan bagian dari persekutuan, akan tetapi kemudian mereka menyangkal Yesus sebagai Anak Allah. (Ay. 19). Mereka mengajarkan ajaran-ajaran palsu, mareka tidak mengakui bahwa Allah telah datang ke dalam dunia dalam diri Yesus. Untuk itulah Rasul Yohanes mengingatkan jemaat agar selalu waspada dan tetap hidup dalam iman kepada Yesus Kristus. Jemaat dikuatkan oleh Yohanes untuk selalu hidup di dalam janji Allah, yaitu hidup yang kekal (Ay. 25). Dan pada akhirnya Yohanes menasihatkan agar jemaat tetap tinggal di dalam Kristus (Ay. 27).

Tidak dapat kita pungkiri bahwa hidup di masa kini adalah hidup yang syarat dengan berbagai macam tantangan dan godaan yang melemahkan iman kita kepada Tuhan Yesus. Oleh karena itu, kita harus bersikap bijaksana dalam menerima pengajaran, ”Apakah ajaran itu benar-benar ajaran yang sesuai dengan iman kita atau justru ajaran yang menyesatkan kita?” Kita perlu menguji. Setiap ajaran Kristus membawa kita pada kedamaian, sukacita, dan keselamatan sebaliknya ajaran antikristus membawa kita jauh dari kehendak Tuhan dan penyangkalan akan Kristus. Maka marilah kita berjaga-jaga dan waspada. Jangan sampai kita jatuh pada ajaran sesat, ajaran antikristus yang merusak relasi kita dengan Tuhan Allah. Amin. [AR].

“Berjaga-jaga dan waspadalah sebab antikristus dapat muncul dimana dan kapan saja.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak