Komunitas Iman Pancaran Air Hidup 8 Agustus 2023

Bacaan: Kisah Para Rasul 2 : 37 – 47 | Pujian: KJ 257
Nats:
“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Ayat  42)

Dengan sifat manusia sebagai makhluk sosial, maka secara natural manusia akan membentuk suatu komunitas. Sedikitnya ada tiga alasan mengapa manusia membentuk komunitas: 1) Keamanan, manusia membutuhkan perlindungan dari manusia di sekitarnya untuk bertahan hidup. Komunitas dapat membentuk suatu pemukiman yang temporal, mengatur persedian makanan, dan dapat saling menjaga. 2) Identitas, manusia juga cenderung mengidentifikasi dirinya dalam suatu kelompok dan akhirnya memberikan sense of identity. 3) Kebutuhan emosional, manusia memiliki kebutuhan untuk saling berbagi rasa, pengertian, kasih sayang, penghormatan dan berbagai aspek emosional dengan orang lain. Ketiga aspek itu tidak bisa dipenuhi dari diri sendhiri. Hal ini hanya dapat diperoleh melalui hubungan dan interaksi dengan orang lain.

Bacaan kita pada saat ini menceritakan bagaimana komunitas mampu memberikan pertumbuhan iman dalam kehidupan manusia. Bertekun dalam persekutuan menjadi salah satu ciri gereja mula-mula, di samping bertekun dalam firman dan doa. Di dalam persekutuan mereka banyak bergaul satu dengan yang lain, saling mengasihi, membangun kedekatan, menunjukkan kepedulian, saling berbela rasa, serta saling mendukung dengan sepenuh hati satu dengan yang lain. Mereka berkumpul di bait Allah setiap hari untuk menyatakan bakti mereka kepada Tuhan. Mereka murah hati dan rela berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Kasih dan kesalehan mereka menjadi kesaksian nyata, sehingga setiap hari semakin banyaklah orang yang menggabungkan diri dengan jemaat itu.

Persekutuan yang intim, penuh kasih, dan kesalehan mestinya tetap hidup di masa kini. Kitalah pelaku-pelaku yang menghidupinya. Kita hadir dengan semerbak kehidupan iman yang menyegarkan kebersamaan. Marilah kita terus menjadikan doa dan ibadah serta karya terhadap sesama sebagai wajah keberadaan ini. Marilah kita terus hidup dalam komunitas iman yang saling melayani dan saling mengasihi. Amin. [Jojo]

“Gereja adalah aku dan kau yang melebur dalam rasa bersama Tuhan.”

 

Bagikan Entri Ini: