Bacaan : Yohanes 12:44-50 I Pujian: KJ. : 245
Nats: “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.” (ayat 46)
Aku anak terang, tugasku memberi terang
Aku anak terang, Yesus yang jadikanku
Aku anak terang, aku tak suka berdusta
Aku anak terang, taat yang Tuhan suka
Terang dirumah, terang di sekolah, terang di gereja dan kemanapun ‘ku pergi
Lagu di atas adalah penggalan lirik lagu sekolah minggu yang sering saya ajarkan kepada anak-anak dalam ibadah Anak dan Remaja. Lirik yang sederhana dan mudah dihafal, tetapi mewujudnyatakannya ternyata tidak semudah menghafal lagu ini.
Yesus menyatakan diriNya sebagai terang. Pernyataan itu menjadi lebih mudah dimengerti melalui peristiwa Paskah. Ketika Yesus mengalami sengsara dan memanggul salibNya menuju Bukit Golgota serta akhirnya wafat, sebenarnya Ia sedang memasuki sisi tergelap dari kehidupan manusia. Melalui peristiwa Paskah ini Yesus ingin membuka tabir kegelapan kehidupan manusia sekaligus meyakinkan kita bahwa Yesus adalah Sang Terang kehidupan.
Tuhan Yesus adalah pribadi yang penuh percaya diri. Sebagai muridNya, kita juga dipanggil olehNya untuk percaya diri. Penyakit yang sering melanda Kids Zaman Now adalah perasaan yang rendah diri atau minder, sering ragu-ragu, sering merasa tidak mampu mengerjakan sesuatu padahal sebenarnya sanggup. Kids Zaman Now senang membandingkan dirinya dengan orang lain dan merasa terancam ketika orang lain lebih dari dirinya, entah itu lebih pandai, lebih modis, lebih cantik, lebih kaya dsb.
Kita anak terang! Kita adalah garam bukan micin, kita adalah terang bukan gelap! Pengorbanan-Nya di kayu salib membawa kita pada kehidupan yang lebih terang dan lebih baik. Jangan sia-siakan pengorbanan-Nya dengan tetap hidup dalam kegelapan dan keminderan. Tuhan menginginkan kita menjadi anakNya yang selalu percaya diri. Orang yang percaya diri akan mampu berbuat sesuatu bagi dirinya sendiri, gereja dan sesama serta dimanapun mereka berada. (Fant)
“Kepercayaan diri adalah syarat utama untuk melakukan hal-hal besar”