Bacaan: Markus2: 1 – 11 | Pujian: KJ. 415
Nats: “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (ayat 5)
Sepertinya setiap orang memiliki sifat ngeyel. Ngeyel berasal dari kata dasar “eyel” yang menurut KBBI adalah tidak mau kalah. Ngeyel identik dengan sifat yang negatif. Akan tetapi sebenarnya bisa pula ngeyel itu positif karena terdapat kekritisan, tidak pantang menyerah, dan kukuh. Sesuatu hal dipandang positif atau negatif memang sering tergantung sudut pandang .
Dalam kisah penyembuhan orang lumpuh ada dua hal yang menarik. Pertama, karena kerumunan orang banyak di sekitar Tuhan Yesus, empat orang yang membawa orang lumpuh tersebut tidak memiliki akses untuk menghampiri Tuhan Yesus. Mereka memiliki cara tersendiri untuk dapat berjumpa dengan-Nya yakni dengan membuka atap yang di atas-Nya dan kemudian mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Apa yang dilakukan oleh empat orang yang membawa orang lumpuh berjumpa dengan Tuhan Yesus adalah wujud ke-ngeyelan. Mereka memiliki cara ekstrem untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus. Nampak bahwa mereka orang-orang yang tidak cepat menyerah dengan keadaan. Tentunya dengan keyakinan bahwa Tuhan Yesus dapat menolongnya maka meraka mau melakukannya. Tuhan menyembuhkannya oleh karena iman yang ngeyel. Kedua, tidak semua orang memandang baik hal baik yang dilakukan Tuhan Yesus. Mereka mempertanyakan kuasaNya.
Kita seharusnya memiliki iman yang ngeyel dalam arti positif, yang menjadikan kita tidak cepat menyerah dan memiliki semangat juang untuk mengikut Tuhan. Tetapi jangan lupa hal baik apapun yang kita lakukan, pasti masih ada orang di sekitar kita yang tidak menyukainya. Oleh karena itu,milikilah semangat juang dalam menghadapi segala hal dalam kehidupan kita, seperti keempat orang yang membawa orang lumpuh tersebut. Pasti akan membuahkan hasil yang manis. Tuhan sendiri yang akan melihat keimanan kita dan mengatakan kepada kita,”Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!“. (Gal)
“Berupayalah semaksimal mungkin dan biarkanlah Tuhan yang memperhitungkan hasilnya”