Budaya Taat Pancaran Air Hidup 6 November 2024

6 November 2024

Bacaan: Mikha 6 : 1 – 8  |  Pujian: KJ. 422
Nats: “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Apakah yang dituntut TUHAN darimu selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Ayat 8)

Rambu-rambu lalu lintas dibuat untuk mengatur para pengendara demi keselamatan semua pengguna jalan. Jika dilanggar maka akan berpotensi mengakibatkan kecelakaan yang bisa merugikan diri kita maupun orang lain. Menaati rambu-rambu lalu lintas membutuhkan komitmen dan kesadaran diri. Karena seringkali pelanggaran terjadi ketika tidak diawasi.

Demi keselamatan umat-Nya, Allah memberikan rambu-rambu untuk mengarahkan kehidupan mereka. Tetapi karena bebal dan tegar tengkuk, seringkali umat Israel tidak menaatinya. Melalui nabi Mikha, Allah menegur dan memberi peringatan keras kepada dua kota: Samaria di Kerajaan Israel Utara dan Yerusalem di Kerajaan Yehuda. Di sana kemerosotan moral sudah sangat berat. Allah menunjukkan kegeraman terhadap pemberontakan mereka. Seolah-olah mereka melupakan sejarah, bagaimana Tuhan telah menyertai dan melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Bagaimana Allah membebaskan mereka dari kutuk Bileam dan menggantikannya dengan berkat. Allah tetap setia memelihara umat Israel dengan baik. Sebagai umat yang telah diselamatkan, yang dikehendaki-Nya hanyalah melakukan yang baik, berlaku adil, setia, dan rendah hati. Berlaku adil artinya tegas menyatakan yang benar adalah benar, yang salah adalah salah. Mencintai kesetiaan artinya memelihara kesetiaan kepada Allah apapun resiko/tantangannya dan bagaimanapun kondisinya. Rendah hati artinya mengingat bahwa kehidupan mereka merupakan anugerah Allah semata, bukan karena usaha mereka.

Panggilan untuk berlaku adil, setia, dan rendah hati juga ditujukan kepada kita di tengah dunia yang semakin berpusat pada ego dan kepentingan diri. Kecenderungan melanggar ketetapan Allah sesungguhnya mendatangkan malapetaka. Tidak hanya merugikan diri tetapi juga mengacaukan harmonisasi kehidupan yang diciptakan Tuhan dengan sangat baik. Tuhan Yesus telah menunjukkan jalan kebenaran dan kehidupan, bahkan menjadi firman hidup, suatu teladan ketaatan dan kesetiaan kepada Bapa yang menginspirasi kehidupan Kristen untuk menjadi serupa dengan-Nya. Sehingga hidup kita tidak hanya berpusat pada diri sendiri, tetapi turut serta mewujudnyaakan keadilan, kasih, dan karya Tuhan di dunia. Amin. [wdp].

“Belajar taat meskipun tak terlihat, karena kehendak Allah diciptakan untuk keselamatan dan kebaikan umat.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak