Bacaan : Roma 3 : 21 – 31 | Pujian : KJ. 387
Nats: “…oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus “ (Ay. 24)
Bu Surti sangat ingin punya panci serbaguna yang bisa dibuat memasak, mengukus, memanggang, dan membakar. Ia membayangkan jika memiliki panci tersebut pekerjaan membuat makanan akan terasa ringan. Ia mulai menabung sedikit demi sedikit demi mewujudkan keinginannya itu. Sudah setahun ia menabung, namun belum juga cukup uang tabungannya untuk membeli panci serbaguna itu. Pada suatu hari seseorang mendatanginya dan mengatakan kalau namanya terpilih menjadi salah satu pemenang undian di toko peralatan rumah tangga. Ia baru ingat jika 3 bulan yang lalu, ia menulis namanya pada kupon undian sewaktu membeli piring. Yang lebih membahagiakan bu Surti adalah isi hadiah yang dia terima, yaitu panci serbaguna yang sangat ia inginkan itu. Sebagai wujud rasa bahagianya, bu Surti berjanji akan memakai panci itu untuk memasak makanan yang akan dibagikan ke orang lain dan merawat panci itu dengan baik .
Hidup Kristen adalah hidup yang dibenarkan oleh kasih karunia yang diterima dengan cuma-cuma dari Tuhan. Keselamatan yang diperoleh manusia tidak dicapai melalui usaha dan upayanya. Semuanya semata-mata anugerah yang dihadiahkan kepada manusia karena kasih-Nya. Karenanya, tidak ada alasan bagi manusia untuk menyombongkan diri. Lalu, sikap seperti apa yang sebaiknya dimiliki oleh penerima hadiah itu? Bersyukur dengan memelihara hadiah yang sudah dianugerahkan. Dengan cara apa? Melakukan segala hal yang baik, benar dan berharga dalam hidup. Memang tidak selalu menyenangkan orang yang setia berbuat baik, terus berbuat benar dan memperjuangkan sesuatu yang berharga itu. Namun sebagai orang yang awalnya tidak pantas dikasihi, lalu menerima hadiah dan kasih karunia dengan cuma-cuma, itulah wujud kita bersyukur atasnya.
Masa Pra Paskah ini mengingatkan kita pada Sang Kristus yang telah memberikan hidupnya demi supaya hidup kita merasakan kasih karunia yang cuma-cuma itu. Jadi, sebagai milik Kristus, mari setia hidup di jalan keselamatan yang telah dihadiahkan kepada kita. (KRW).
“Sudah selayaknya hadiah yang berharga dijaga dengan kesungguhan “