Mengendalikan Diri Pancaran Air Hidup 6 Januari 2025

6 January 2025

Bacaan: Matius 2 : 1 – 12  |  Pujian: KJ. 405 : 1, 4
Nats: “Ketika Raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.” (Ayat 3)

Topo ngrame adalah istilah Jawa yang berarti bertapa di tengah keramaian. Topo ngrame mengajarkan pentingnya kesadaran dan ketenangan batin dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan hiruk pikuk. Dengan kata lain topo ngrame adalah tindakan pengendalian diri agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh ketidakpastian duniawi seperti yang dialami Raja Herodes.

Herodes dikenal sebagai pembantai orang tidak bersalah. Predikat ini muncul akibat tindakan Herodes yang membunuh bayi berusia di bawah dua tahun. Pembunuhan ini dipicu oleh berita kelahiran Raja Yahudi yang disampaikan oleh orang Majus. Sebagai seorang Raja, Herodes terkejut, ia merasa posisinya terancam. Maka dari itu, Herodes berusaha untuk menjaga kedudukannya dengan menyingkirkan ancaman itu. Ia mengumpulkan imam kepala, ahli Taurat dan berpesan kepada orang Majus untuk melaporkan keberadaan Sang Bayi. Selain melakukan pembunuhan masal untuk mempertahankan posisi, Herodes juga menyingkirkan putranya yang dicurigai memihak kelompok yang mengancam posisinya. Sikap khawatir apabila kenyataan tidak berjalan sesuai dengan keinginannya membuat Herodes juga membunuh istrinya yang dicurigai tidak setia. Bagi Herodes mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungan atau tidak sesuai harapan adalah hal yang penting daripada hidup dengan mengikuti kehendak Allah. Akibatnya, kehidupan Herodes jauh dari kedamaian karena ia diombang-ambingkan oleh peristiwa di luar dugaan dirinya.

Dalam menghayati Minggu Epifani, kita diajak untuk melihat bagaimana kehidupan yang kita miliki. Apakah kita sudah menjalani kehidupan yang damai atau kehidupan seperti Raja Herodes: curiga, khawatir, berusaha mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan, tidak diinginkan, dan di luar dugaan? Kehadiran Sang Raja Damai dalam kehidupan umat manusia seharusnya menumbuhkan kehidupan yang damai, bukan kehidupan seperti Raja Herodes. Kehidupan damai dapat kita miliki dengan cara tunduk pada kehendak Allah. Tunduk pada kehendak Allah adalah melakukan pengendalian diri; mengendalikan tindakan, pikiran, dan keinginan agar terarah kepada Allah. Dengan demikian kita akan mampu merelakan peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan dan tidak sesuai dengan harapan kita terjadi, dan kita mampu menghadapinya. Selamat menemukan kedamaian hidup. Amin. [GC].

“Dengan mengendalikan diri, kita bisa menemukan kedamaian.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak