Bacaan: Mazmur 72 : 1 – 7, 10 – 14 | Pujian: KJ. 424
Nats: “Kiranya keadilan mekar dalam zamannya dan damai sejahtera melimpah, sampai saatnya bulan tidak lagi bersinar!” (Ayat 7)
Tentu kita tidak asing dengan ungkapan peribahasa: “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.” Peribahasa ini memberikan pengertian bahwa ada sesuatu yang akan ditinggalkan oleh makhluk yang pernah hidup. Seseorang akan meninggalkan kenangan bagi orang lain yang pernah mengenal atau berjumpa dengannya. Melalui pengenalan dan perjumpaan tersebut, cerita baik atau bisa juga cerita buruk akan diingat oleh orang lain sekalipun seseorang tersebut sudah meninggal dunia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah karakter yang baik, yang perlu dimiliki oleh seseorang agar sesuatu yang baik dapat dikenang oleh orang lain.
Sosok yang baik sangat menjadi dambaan bagi banyak orang, terlebih untuk dijadikan sosok pemimpin seperti dalam bacaan kita, Mazmur 72:1-7, 10-14. Bacaan hari ini mengungkapkan tentang doa dan harapan untuk raja atau pemimpin yang didoakan oleh Salomo. Harapan terhadap seorang pemimpin yang memiliki karakter ideal, yaitu pemimpin yang hidup dalam kebenaran dan keadilan. Pemimpin yang berintegritas, yang bertanggung jawab dalam setiap kepercayaan. Juga pemimpin yang memiliki hati dan kepedulian, dalam artian tidak meminta atau mencari keuntungan rakyat, tetapi memberi dan rela berkorban bagi rakyat. Itulah gambaran seorang pemimpin atau raja yang diharapkan dan didoakan. Sehingga yang paling berharga dari diri pemimpin adalah karakter yang baik, yang melaluinya namanya akan dikenal baik dan disukai oleh banyak orang.
Seperti halnya ketika kita mengingat nama Yesus. Tentu yang kita kenang adalah perjalanan hidup-Nya yang luar biasa, serta karya yang telah dilakukan-Nya bagi kita. Dan itu terus kita dengar dan kenang hingga saat ini. Suatu saat kita juga akan meninggalkan dunia dan nama kita akan selalu diingat dan dikenang orang lain. Tentu kita berharap kita akan dikenal atau dikenang sebagai sosok yang baik. Mari kita terus mengusahakan yang terbaik dalam hidup kita. Kita membangun karakter diri yang baik, sikap hidup yang takut akan Tuhan supaya kita dapat dikenang sebagai pribadi yang baik. Amin. [ven].
“Pakailah kami Tuhan, biarlah melalui diri kami nama Tuhan semakin dikenal dan dipermuliakan.”