Hidup Dalam Kerukunan Pancaran Air Hidup 6 April 2024

6 April 2024

Bacaan: Mazmur 133 : 1 – 3  ǀ  Pujian: KJ. 467
Nats: “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara berdiam bersama dengan rukun!” (Ayat 1)

Semua orang tentu menginginkan kehidupan yang penuh dengan kedamaian, ketentraman, tanpa konflik dan peperangan. Namun kenyataannya, pada masa sekarang ini tidak sulit bagi kita, untuk menemukan berita tentang konflik, perpecahan, dan peperangan. Mulai konflik sepele antar saudara dalam keluarga, konflik di masyarakat karena perbedaan pilihan presiden, konflik karena perbedaan agama, bahkan konflik dalam bentuk perang antar negara pun menjadi tajuk berita sehari-hari. Lalu apakah kehidupan seperti itu yang memang benar-benar diinginkan?

Pada bacaan kita saat ini, Sang Pemazmur mengingatkan bangsa Israel dan kita pada masa sekarang ini, untuk hidup bersama dalam kerukunan. Itulah Sang Pemazmur menuliskan, hidup bersama dengan rukun itu bagaikan minyak yang baik di atas kepala, yang meleleh ke janggut dan leher jubah Harun. Hal ini menandakan adanya pengudusan, pengutusan, berkat kekuatan dan hikmat yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka yang mau mengusahakan kedamaian dan kerukunan. Kerukunan juga digambarkan bagaikan embun yang menetes, tidak hanya di gunung Hermon, tetapi juga di gunung-gunung lainnya (Ay. 2-3). Hal ini dapat diartikan: dampak dari kerukunan, yaitu ketentraman, kedamaian, kesejukan, dan kesegaran dalam hidup, akan menjadi begitu luas dirasakan. Tidak hanya dirasakan oleh segelintir orang saja, namun akan dirasakan oleh banyak orang sekitarnya. Selain itu, juga terdapat janji Tuhan bagi mereka yang mampu mengusahakan kerukunan, sebagaimana disebutkan di ayat 3, ”Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”

Sekedar mengerti dan mendambakan kehidupan yang penuh kerukunan saja tidaklah cukup. Kehidupan yang harmonis, penuh kedamaian dan kerukunan, haruslah terus kita usahakan untuk dapat terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari. Memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Karena itu, diperlukan penguasaan diri, pengorbanan, dan saling memahami satu dengan yang lain. Jika itu kita lakukan maka kekuatan, hikmat, kesejukan, kesegaran, dan berbagai berkat Tuhan lainnya akan kita nikmati di sepanjang kehidupan ini. Mari kita bersama-sama mengusahakan hidup dalam kerukunan dengan sesama kita. Amin. [YAH]. 

“Bercita-cita memiliki hidup yang rukun saja tidak cukup, tetapi harus kita usahakan sekalipun sulit untuk dilakukan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak