Sepakat Berbuat Rahmat Renungan Harian 5 April 2018

5 April 2018

Bacaan: Daniel 1 : 1-21  I Pujian: KJ. 357
Nats
: “Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat..”(ayat 17)

Nuansa Paskah masih terasa. Kisah dan kasih Yesus kita kenang, juga cerita culas dan liciknya para murid yang meninggalkan Yesus. Secara jelas terpapar pada kisah Perjamuan Terakhir (Matius 26). Sungguh ironis, kebersamaan mudah hancur karena pemaknaan ajaran Yesus yang tidak dipahami dengan utuh. Demikianlah kenyataan hidup muridNya. Mudah meninggalkan kebersamaan karena merasa terancam.

Konteks kebersamaan dominan dalam bacaan saat ini. Ada empat warga Israel yang dibawa ke Babel yakni Daniel (Beltsazar), Hananya (Sadrakh), Misael (Mesakh) dan Azarya (Abednego). Dalam suasana asing dan mengancam keselamatan hidupnya, secara tegas keempatnya tetap menunjukkan keinginan untuk tidak menajiskan diri. Kita bisa mengandaikan bahwa sebelum memutuskan sikap itu, mereka telah berunding dan bersepakat. Kesepakatannya mungkin tampak sederhana. Hanya tentang makanan yang dimakan. Namun sekaligus menyangkut hal yang hakiki, tentang keberlangsungan hidup. Siapapun yang memilih tidak makan dalam jangka waktu lama, lama kelamaan pasti akan menderita bahkan bisa mati. Secara konsisten kesepakatan serta kebersamaan yang diambil ini dijaga dengan sungguh-sungguh. Komitmen yang kuat untuk menjaga hidup yang kudus menjadi landasannya. Saat ada yang meragukan, keempatnya tidak goyah.

Dunia yang kita hadapi semakin banyak tantangan. Diperlukan kebersamaan untuk saling menjaga. Dalam ibadah, kita sering mengucapkan pengakuan dan janji bersama.  Apakah kita menjaga dengan sungguh-sungguh? Bagaimana kita menilai kebersamaan, kesepakatan dalam hidup kita masing-masing? Misalnya: dalam perkawinan, saat baptisan anak, saat menerima prosesi angkat sidi dan sebagainya. Bagaimana kebersamaan hidup berjemaat dalam menyikapi era masa kini ? Beranikah kita menunjukkan iman bersama? Menilik kisah keempat tokoh ini, kesepakatan yang dijaga akan membawa berkat dan rahmat. Berkat untuk dirinya sendiri dan sekaligus menjadi rahmat bagi tempat dan masyarakat dimana mereka hidup. Jangan hanya karena masalah “perut” maka kebersamaan menjadi pudar.(WdK)

 „Hidup bersama, Saling Mengingatkan, Saling Menguatkan“

Renungan Harian

Renungan Harian Anak