Bacaan: Roma 9:19-29 | Pujian: KJ 63
Nats: “Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?”” (ayat 20b)
Kebetulan adalah sebuah kata yang akrab kita dengar dan kita ucapkan. Ketika kita berjumpa dengan seseorang pada waktu dan tempat yang sama atau kita mengalami sebuah kejadian yang saling berhubungan, tak jarang kita mengungkapkannya sebagai sebuah kebetulan. Salah satu contohnya, apa yang terjadi dengan Enzo Ferari dan Mezut Ozil. Enzo Ferari adalah seorang pembalap dan Mezut Ozil seorang pesepakbola. Keduanya „kebetulan’ berwajah mirip padahal antara keduanya tidak ada pertalian darah atau hubungan apapun. Dan ‘kebetulan’ juga Mezut Ozil lahir pada tahun yang sama dengan meninggalnya Enzo Ferari. Nah, benarkah itu sebuah kebetulan?
Dalam Roma 9: 19-29 dijelaskan bahwa sebenarnya Tuhanlah yang bekerja dalam segala sesuatu di kehidupan kita. Dialah Sang Penjunan, sedangkan kita, manusia, adalah tanah liat yang dibuatNya menjadi periuk-periuk yang berharga. Dalam setiap hal yang kita alami, ada campur tangan Tuhan. Kita sebagai anak-anak Tuhan harus menaruh keyakinan pada kehendak dan rencana-Nya yang menjadikan kita sedemikian rupa. Termasuk jika kita mengalami suatu kejadian, bekerja di sebuah perusahaan, terlibat dalam pelayanan atau bertemu dengan seseorang yang kelak menjadi pendamping hidup. Apapun, susah ataupun senang, kita harus meyakini bahwa segalanya adalah rencanaTuhan, bukan sebuah kebetulan.
Maka dari itu di dalam segala situasi kita harus memiliki pikiran yang positif. Mengingat senantiasa rencana Tuhan menjadikan kita optimis bahwa dalam situasi apapun Tuhan memberikan rancangan yang terbaik. Kita akan menjadi orang yang kuat dan tetap teguh dalam setiap peran yang kita lakukan. Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang buruk bagi kita, jadi kita tidak perlu takut dan tetap melangkah maju. Yang membedakan hanyalah soal waktu, waktu Tuhan berbeda dengan waktu yang kita inginkan. Yakinlah selalu bahwa hidup kita akan selalu berada dalam rancanganNya yang indah dan sempurna. [TWP]
“Kesadaran akan peran Tuhan dalam kehidupan kita menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih tangguh.”