Jika Tuhan Berkehendak Pancaran Air Hidup 4 Januari 2024

4 January 2024

Bacaan: Yakobus 4 : 11 – 17 | Pujian: KJ. 460 : 2
Nats: “Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” (Ayat 15)

Ada seorang vikar bercerita kepada Pendeta Pembimbingnya tentang kesedihan yang sedang dialaminya. Cerita itu tentang rencana hidup yang sudah disusunnya untuk mengadakan sebuah acara penting di bulan Juli. Namun, kenyataannya acara di bulan Juli tersebut gagal karena ia justru kehilangan orang tersayang untuk selama-lamanya. Di akhir percakapan, Pendeta Pembimbing itu menasihati vikar tersebut untuk lebih bersikap rendah hati di hadapan Tuhan atas segala rencana hidupnya dan selalu berkata, “Jika Tuhan berkehendak” ketika memiliki rencana dalam kehidupan ini.

Terkadang manusia terlalu percaya diri dan sombong, merasa bahwa ia bisa memastikan rencananya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Namun Yakobus pada bagian bacaan kita saat ini menasihati dengan tegas orang-orang Kristen yang seperti ini agar mereka memiliki sikap iman yang baik. Maksudnya, mereka tidak boleh menjadi pribadi yang congkak/sombong dalam menjalani hidup. Sikap mengedepankan kemampuan diri sendiri dalam perencanaan hidup, lalu melupakan Tuhan, bahkan tidak menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidupnya adalah sikap yang keliru karena seperti sudah mengerti segala misteri Tuhan. Di sinilah Yakobus mengingatkan dengan jelas bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Sehingga Yakobus menekankan dalam segala hal di hidup ini dan segala perencanaan, hendaknya selalu kita awali dengan kerendahan hati untuk mengatakan, “Jika Tuhan menghendakinya.”

 Menyusun segala rencana untuk menjalani hidup ke depan itu tidaklah salah. Apalagi jika untuk 361 hari ke depan segala rencana atau cita-cita dapat kita lakukan bersama dengan orang yang kita kasihi seperti: keluarga, sanak saudara, atau teman. Nasihat Yakobus hari ini harus kita ingat bahwa kita tidak boleh hanya mengandalkan kekuatan diri kita sendiri dan tidak boleh memegahkan diri untuk memastikan semua bisa tercapai. Sebagai orang beriman, hal utama yang harus kita lakukan adalah selalu rendah hati di hadapan Tuhan dan berserah kepada-Nya, serta menyadari keterbatasan diri kita sebagai manusia dalam segala misteri Tuhan. Mari kita selalu berdoa untuk segala rencana hidup kita dan selalu mengucapkan dalam rencana kita, “Jika Tuhan berkehendak.” Amin. [Adin].

“Menjaga kerendahan hati di hadapan Tuhan adalah wujud dari hidup beriman.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak