Bacaan : Amsal 3 : 1 – 12 | Pujian : KJ. 370
Nats: “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertian sendiri.” (Ay. 5)
“Lhooo… lak tenan, dikandani gak percaya!” merupakan ungkapan dalam bahasa Jawa yang sering dipakai ketika seseorang diberi petunjuk oleh seorang yang paham namun orang itu tidak mengikutinya. Misalnya, pada saat rekaman atau syuting untuk panduan ibadah online dalam masa-masa pandemi Covid-19, saya ditemani seorang pemuda. Kamera yang dipakai adalah milik saya dan sudah lama saya pakai untuk mengabadikan berbagai momen penting dalam perjalanan pelayanan saya. Artinya saya tahu betul bagaimana cara mengoperasikan kamera tersebut. Nah, waktu syuting saya sudah sampaikan cara-caranya, supaya hasilnya bagus dan tidak blur. Sayangnya, pemuda tersebut tidak melakukan seperti yang saya katakan. Alhasil ketika video sudah jadi, sebagian gambar blur. “Lhooo… lak tenan blur, kandani gak percaya!”. Tapi ya sudahlah, video sudah jadi dan harus segera diunggah.
Dalam hidup, memang tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang kadang-kadang merasa yakin akan dirinya. Yakin akan apa yang dikatakan, dipikirkan dan dikerjakan adalah benar serta sesuai jalur. Sikap demikian ini menjadikan orang sulit untuk menerima masukan dari orang lain. Demikian halnya dalam kehidupan iman orang percaya. Seringkali orang mengutamakan apa yang dipahami, dimengerti sekalipun itu semua kadang-kadang tidak membawanya pada jalan yang benar. Keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuan diri sendiri, membuat banyak orang kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh sebab itu, bacaan kita hari ini mengingatkan kita untuk tidak bersandar kepada pengertian diri sendiri sebagai manusia. Akan tetapi senantiasa berupaya untuk percaya kepada Tuhan Allah dengan segenap hati. Segenap hati artinya sungguh-sungguh percaya tanpa ragu-ragu, karena tahu dan yakin bahwa Tuhanlah yang Maha segalanya. Mulai hari ini mari terus berupaya untuk percaya dengan segenap hati kepada Tuhan serta bersandar pada-Nya. Mari mengikuti arahan Tuhan yang paham betul atas kehidupan kita, sebelum Ia berkata: “Lhoo.. lak tenan, kandani gak percaya!”. (TpJ)
“Percaya diri itu baik, tapi lebih baik percaya kepada TUHAN.”