Bacaan: 1 Korintus 14 : 13 – 25 | Pujian: KJ. 432 : 1, 2
Nats: “Hal-hal yang tersembunyi di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: “Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu.” (Ayat 25)
Beberapa tahun belakangan ini, sebuah komunitas bernama Pandawara Group menjadi populer di hadapan masyarakat luas. Mereka telah menginspirasi banyak orang karena kesediaan mereka membersihkan lingkungan-lingkungan yang diselimuti sampah. Perjuangan mereka tidak hanya berhadapan dengan sampah-sampah yang kotor saja, tetapi tak jarang mereka berhadapan dengan kekuasaan politik yang justru melemahkan semangat mereka. Padahal kekuatan politik itu semestinya memberi andil besar untuk menolong perjuangan mereka. Kendati perjuangan mereka tidaklah mudah, mereka memilih setia menghidupi panggilannya untuk terus berdampak, merawat, dan menyembuhkan bumi yang sedang ‘kesakitan’ ini.
Jemaat di Korintus telah menerima berbagai karunia dari Tuhan, tetapi banyak di antara mereka yang tidak memahami makna karunia-karunia itu. Mereka sibuk memelihara keyakinan bahwa karunia berbahasa roh adalah yang paling utama dari berbagai karunia lainnya. Sementara itu bagi Paulus, berbagai karunia pemberian Allah itu sama-sama pentingnya, karena bermacam-macam karunia itu penting untuk membangun kehidupan bersama (psl 12:7). Bahkan, akan menjadi sia-sia jika karunia berbahasa roh tidak dapat menjadi berkat bagi kehidupan bersama. Dari berbagai karunia itu, kasih adalah pengikatnya (psl 13:13). Kasih adalah tanda yang nampak dan menyatukan. Apabila berbagai karunia itu disatu padukan di dalam kasih, maka menjadi terang benderanglah hakikat persekutuan Tuhan Allah bersama seluruh ciptaan-Nya. Dengan demikian semua yang hidup akan mengaku, “Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu” (Ay. 25).
Bapa Gereja Agustinus pernah mengungkapkan bahwa anugerah dan karunia pemberian Allah itu sifatnya membangun dan menyembuhkan. Sebagai umat beriman, kita pun meyakini bahwa Tuhan juga memberikan karunia-Nya kepada kita. Masing-masing tidak selalu sama bentuknya, tetapi dari semua karunia itu harus dipergunakan untuk menghadirkan kehendak Tuhan Allah. Dengan berbekal karunia pemberian Tuhan Allah itu, mari kita bersama membangun kehidupan yang lebih baik, khususnya terlibat menyembuhkan dunia yang sedang menderita karena berbagai kerusakan dan dosa yang kita sebabkan. Amin. [RAL].
“Mengetahui saja tidak cukup, kita harus menerapkan. Keinginan saja tidak cukup; kita harus melakukan.”- Johann Wolfgang von Goethe