Bacaan : Galatia 5 : 2 – 15 | Pujian : KJ. 363
Nats: “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.” (Ay. 6)
Menurut anda Kristen sejati itu seperti apa? Apakah dengan rajin ke gereja dan aktif dalam pelayanan? Apakah dengan memberikan persembahan besar serta menjadi donatur utama di gereja? Jika demikian anda termasuk yang mana? Tidak mudah untuk menilai diri sendiri, jauh lebih mudah, kita menilai orang lain dalam kaitannya dengan menjadi Kristen sejati. Sehingga seringkali orang mengkotak-kotakkan orang lain berdasarkan apa yang dilihat dan diukur sesuai dengan nilai kebenarannya. Padahal jika pertanyaan itu dikembalikan pada diri sendiri, “Sudahkah saya menjadi Kristen sejati?”, maka tidak sedikit orang yang tergagap-gagap untuk menjawabnya.
Kebingungan yang sama juga terjadi di antara orang-orang Galatia. Sebenarnya mereka telah menerima Yesus dan mengenal kasih karunia, namun ada segolongan orang yang mengacaukannya. Persoalan yang dimunculkan berkaitan dengan sunat, karena ada di antara mereka, orang-orang bukan Yahudi dan tidak bersunat. Di tengah situasi pertentangan ini, Paulus ingin menekankan bahwa mengikut Yesus bukan lagi tentang hal-hal yang bersifat lahiriah. Sehingga berdebat tentang bersunat atau tidak bersunat tiadalah berarti, karena semua orang yang telah percaya kepada Kristus adalah sama. Paulus menegaskan bahwa mengikut Yesus berarti beriman penuh kepada Yesus dan mewujudnyatakannya melalui pemberlakuan kasih bagi semua orang. Itulah yang seharusnya diperhatikan dan dikerjakan oleh setiap orang percaya baik yang bersunat maupun yang tidak bersunat.
Belajar dari pernyataan Paulus, ternyata Kristen sejati tidak bisa dinilai secara lahiriah. Banyak orang sudah rajin ke gereja dan aktif melayani namun masih membenci saudaranya. Banyak orang sudah memberikan persembahan besar dan menjadi donatur utama tapi justru lupa untuk berbagi dengan yang membutuhkan. Kristen sejati adalah mereka yang beriman penuh kepada Yesus dan mampu memberlakukan kasih kepada semua orang. Oleh karena itu marilah kita berupaya menjadi seorang Kristen sejati yang senantiasa hidup dalam kasih dan mengasihi Tuhan dan sesama kita dengan sungguh. (TpJ)
“Kristen Sejati merupakan keseimbangan antara lahiriah dan rohaniah”