Bacaan: Markus 5: 21 – 43 | Pujian: KJ. 416
Nats: “Namun, Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: ”Jangan takut, percaya saja!” (Ayat 36)
Ada kalanya dalam hidup kita, kita mengalami persoalan yang datang bertubi-tubi, menghimpit dari berbagai sisi, sehingga kita terjepit di tengah-tengahnya. Dalam kondisi ini, seolah semua pintu tertutup, gelap, dan tanpa penerangan sedikitpun. Kita tidak tahu lagi harus melangkah ke mana, padahal segala upaya sudah kita lakukan.
Yairus, kepala rumah ibadat percaya pada kuasa Yesus. Ketika anaknya sakit, ia datangkepada Yesus, memohon agar Yesus menyembuhkan anaknya. Namun di tengah jalan, ada perempuan yang sudah 12 tahun sakit pendarahan. Kepercayaan perempuan itu kepada Yesus membawa kesembuhan pada dirinya. Kita bisa mengira-ngira bahwa peristiwa ini memakan waktu yang tidak sebentar. Kita bisa membayangkan betapa resah dan cemasnya hati Yairus selama peristiwa itu berlangsung. Benar saja, di akhir peristiwa itu, datanglah orang yang mengatakan bahwa anaknya sudah mati (Ay. 35). Orang itu pun mengusulkan agar tidak lagi merepotkan Yesus. Namun kematian bukan merupakan kekalahan dan jalan buntu bagi Yesus. Yesus meminta dua hal dari Yairus, yaitu ”Jangan takut, percaya saja.” (Ay. 36). Yairus harus berhenti dari rasa takutnya, karena takut dan percaya tidak bisa berjalan seiring. Lantas apa yang harus Yairus percayai? Perkataan Yesus. Meskipun semua orang mengatakan tidak ada lagi harapan bagi anaknya, namun iman Yairus kepada Yesus membawa pengharapan. Dengan disaksikan oleh Yairus, istrinya, dan ketiga murid Yesus, Yesus memerintahkan anak Yairus itu untuk bangun. Maka anak itu pun hidup kembali dan berjalan (Ay. 42).
Perempuan yang sakit pendarahan dan Yairus tidak mengandalkan kekuatannya sendiri dalam setiap kegundahan hati yang mereka alami. Mereka yakin dan percaya bahwa Yesus dapat memulihkan. Lebih dari itu, Yesus membangkitkan anak Yairus dari kematian. Maka mari kita percaya bahwa Tuhan dapat memberi lebih dari apa yang kita minta dan doakan, milikilah kesungguhan iman dalam Kristus. Mari kita meneladani dan mengimani bahwa tidak ada yang namanya jalan buntu dalam Tuhan, selalu ada jalan keluar dan harapan. Mari kita melangkah maju dengan iman, sehingga karya Tuhan Yesus senantiasa dinyatakan dalam hidup kita. Amin. [tMa].
“Jalan yang dilalui dalam hidup tak selamanya mudah, namun Tuhan pasti memberi jalan keluar.”