Bacaan : Ulangan 16 : 18 – 20 | Pujian : KJ. 383 : 1, 2
Nats: “Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.” (Ay. 20)
Seringkali kita mendengarkan berita baik lewat televisi, surat kabar, internet tentang ketidakadilan yang terjadi di dalam setiap lini kehidupan. Mulai dari para buruh / karyawan yang melakukan demo menuntut UMR yang layak. Para petani yang mengeluhkan hasil panen mereka yang tidak sebanding dengan biaya produksi. Para wali murid yang mengeluhkan sistem zonasi yang dinilai merugikan bagi anak-anak yang berprestasi. Belum lagi jika kita pergi ke pengadilan, kita akan menemukan ada banyak kasus yang menuntut diselesaikan secara adil. Nyata bagi kita bahwa rasa adil juga menjadi kebutuhan bagi setiap orang.
Jumlah bangsa Israel sangatlah besar dan tersebar pada banyak lokasi. Akan sangat mustahil mengadili persoalan yang begitu banyak hanya melalui Musa atau para imam dan orang Lewi saja. Untuk itulah Allah mengijinkan Musa mengangkat hakim-hakim dan petugas-petugas untuk membantu mengadili bangsanya. Mereka harus berlaku adil, tidak memihak, dan tidak menerima suap. Tujuannya adalah supaya mereka tetap hidup dan memiliki negeri perjanjian. Apabila para hakim itu tidak mampu memutuskan karena perkara terlalu rumit, maka mereka harus meminta putusan dari imam-iman dan orang Lewi.
Nats kita saat ini merupakan seruan Musa kepada kita agar kita mengejar keadilan dalam hidup ini. Artinya dengan membangun perilaku adil tentunya juga akan membawa pada kedamaian dan kesejahteraan hidup. Bagaimana dengan kehidupan di tengah keluarga, jemaat dan lingkungan kita? Tentu kita harus menjadi pembawa keadilan ditengah kehidupan dimana pun kita berada. Sekiranya kita tahu ada ketidakadilan, janganlah kita hanya tinggal diam begitu saja. Kita perlu bersama-sama berjuang mewujudkan keadilan di tengah komunitas kita. Oleh sebab itu, mintalah kekuatan dan pertolongan Tuhan, agar dalam setiap dinamika hidup ini, kita dapat berlaku adil baik terhadap keluarga, jemaat, dan lingkungan dimana kita berada. (AR).
“Allah selalu berlaku adil, maka kita pun dipanggil untuk berlaku adil”
