Dasar Yang Kuat Pancaran Air Hidup 30 Agustus 2023

30 August 2023

Bacaan: Yesaya 28 : 14 – 22 | Pujian: KJ. 38
Nats: “Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!” (Ayat 16)

Ketika saya masih SD, saya senang sekali melihat kereta api. Ketika saya mengamati rel KA, muncul pertanyaan di benak saya, ”Mengapa rel KA ditempatkan di atas batu yang disebut ballast atau kericak? Dulu ada guyonan, mengapa rel KA menggunakan batu sebagai dasarnya? Karena kalau menggunakan onde-onde nanti hilang dimakan orang. Semakin dewasa saya mengetahui bahwa batu yang menjadi dasar rel KA itu berfungsi untuk menahan agar ketika KA lewat, rel itu tidak ambles dan tetap stabil, sehingga KA yang berjalan di atas rel itu menjadi aman.

Berbicara mengenai batu yang membawa kestabilan, bacaan kita dari Yesaya 28 memberikan penjelasan bahwa Allah memberikan dasar yang kuat bagi umat-Nya. Hal ini dikarenakan para pemimpin pada saat itu meletakan dasar kehidupan mereka kepada kuasa pemimpin dari bangsa lain. Karena pada saat itu kondisi sosial dan politik Israel sangat tidak stabil. Disinilah Yesaya menyatakan bahwa Allah sendirilah yang harus menjadi dasar bagi kehidupan umat Israel, bukan mengandalkan kekuatan pemimpin bangsa lain. Tuhan Allah adalah batu penjuru dan dasar yang teguh. Berbeda dengan dasar yang digunakan pemimpin bangsa lain yang mendasari dengan kekuatan dan kuasa duniawi, yang akan binasa ketika Allah menunjukan kuasa-Nya.

Melalui perenungan kita saat ini, kita kembali diingatkan kepada hal yang mendasar dalam kehidupan kita, yakni kepada siapa kita menyerahkan dan melandaskan kehidupan kita? Bacaan kita saat ini mengingatkan kita bahwa dasar duniawi tidak akan bertahan ketika Allah menunjukkan kuasa-Nya. Allah sendirilah yang menjadi dasar yang kuat. Kita yang mendasarkan kehidupan kita kepada Allah tidak akan gelisah dan goyah. Karena itu, bilamana kita masih memiliki keraguan dan mudah goyah, itu berarti kita masih mendasari hidup ini dengan hal-hal duniawi. Pada bulan pembangunan saat ini, marilah kita baik pribadi maupun sebagai jemaat  melandaskan hidup kita sepenuhnya kepada kehendak Allah, sebab Allah sendirilah dasar yang kuat bagi hidup kita. Amin. [BWP].

“Ketika sebuah dasar dari bangunan itu lemah, maka angin sepoi-sepoi saja akan meruntuhkan bangunan itu”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak