Bacaan: Yohanes15: 16 – 25 | Pujian: KJ. 466a
Nats: “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (ayat 17)
Manusia tidak bisa menolak dilahirkan. Bayi tidak bisa memilih orang tuanya. Ketika sudah dewasa bisa saja ada rasa penyesalan oleh karena banyak hal, meskipun tetap saja tidak bisa meminta untuk dilahirkan kembali. Kisah hidup motivator terkenal, Nick Vujicic, yang terlahir dengan tidak memiliki tangan dan kaki sangat menyentuh. Pada usia 8 tahun Nick sempat putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Namun Nick sadar bahwa hidup harus disyukuri apapun keadaannya. Ia lalu memilih berupaya menjadikan dirinya berguna untuk hidup orang banyak.
Kita dipilih untuk dilahirkan. Itu berarti ada hal penting yang harus dilakukan. Tuhan mengatakan, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”. Pernyataan Tuhan Yesus ini menegaskan bahwa siapapun bisa dipilih. Pertanyaan bagi kita apakah kita termasuk yang dipilih-Nya……?. Tentunya kita menyakini dan mengimani IYA. Pemilihan ini mengandung tanggungjawab. Tuhan selanjutnya mengatakan, “supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”. Dipilih berarti diberi tanggung jawab.
Seperti Nick dan manusia yang tidak bisa menolak kelahiran dirinya, kita seharusnya mensyukuri keberadaan kita. Oleh karena kita dipilih-Nya, maka ketika mengemban keterpilihan ini harus dilakukan dengan tanggung jawab. Agar karya Tuhan terwujud nyata dalam hidup kita dan untuk orang banyak. Memang terkadang keberadaan kita dalam melakukan tugas tanggung jawab banyak yang menolak juga menentang, tetapi lakukanlah semuanya dengan mengasihi satu dengan yang lain. (Gal)
“Ketika sudah dipilih…! berarti tugas keterpilihan itu sudah menunggu,,, lakukanlah!”