Post It Renungan Harian 28 Juni 2018

28 June 2018

Bacaan: Ratapan 1:16-22  | Pujian: KJ. 251: 1, 2
Nats:
“hatiku terbolak balik di dalam dadaku, karena sudah melampaui batas aku memberontak”  (ay.18)

Post it adalah merk untuk kertas memo berperekat yang dapat ditempel-lepas beberapa kali. Kertas memo dengan perekat ini adalah salah satu alat tulis populer yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Karena bentuk, ukuran dan warnanya yang beragam, kertas memo berperekat ini dapat dipakai untuk mencatat sesuatu, menyampaikan pesan dan juga memberikan tanda di buku bacaan. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa perekat unik di kertas memo ini sebenarnya berasal dari sebuah kesalahan. Dr. Spencer Silver, seorang ahli kimia membuat sebuah kesalahan saat ingin menciptakan lem super rekat. Lem buatannya justru tidak memiliki daya rekat kuat sehingga bisa dilepas dengan mudah tanpa meninggalkan bekas apapun. Namun dari kesalahan inilah, ide membuat Post It muncul. Kini, Post It telah dipasarkan di lebih 150 Negara dan bahkan kini juga menjadi aplikasi yang dimiliki oleh berbagai gawai elektronik seperti smartphone dan komputer jinjing. Demikianlah, sebuah produk fenomenal justru lahir dari sebuah kesalahan.

Kesalahan inilah yang juga tengah diakui oleh penulis Kitab Ratapan, yang sedang berkeluh kesah karena hukuman yang diterimanya dari Tuhan dirasa terlalu berat. Karena itu, ia menggambarkan betapa besar ketakutan dan kegelisahannya yang bagai membuat hatinya terbolak-balik (ay.20). Kesalahan utama Yerusalem adalah ketidaksetiaannya, ia digambarkan bagai perempuan yang lebih memilih lelaki lain ketimbang suaminya dan akhirnya teperdaya (ay.19). Kesalahan inilah yang sedang disesali tak habis-habisnya oleh penulis kitab Ratapan.

Saudara-saudara, tak ada orang yang tanpa salah dan cela. Yang membedakan hanyalah sikap kita pada kesalahan yang kita telah perbuat. Kesalahan bisa saja ditutup-tutupi atau tak diakui, namun cepat atau lambat toh akan terbuka juga. Di sisi lain, kesalahan juga bisa diakui dengan berani sehingga dengan berani juga kita bisa berusaha mengubahnya. Ya….mengubah kesalahan menjadi jalan bagi kesuksesan. [Rhe]

“Bukti penyesalan adalah usaha untuk mengakui dan memperbaiki kesalahan”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak