Bacaan: Yohanes 6 : 1 – 21 | Pujian: KJ. 433
Nats: “Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dilakukan-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.” (Ayat 11)
Ada sebuah kisah tentang seorang ayah yang mengajak anaknya menonton film di bioskop. Ketika sedang antri memesan tiket, di depan mereka ada seorang ibu dengan baju lusuh bersama anaknya yang juga memesan tiket bioskop. Namun ternyata uang yang dibawa ibu itu tidak cukup untuk membayar tiket. Akhirnya si ayah berpura-pura menjatuhkan uangnya dan mengatakan bahwa uang si ibu jatuh sambil mengedipkan mata. Singkat cerita, akhirnya ayah dan anak itu pulang dan tidak jadi menonton. Tetapi si anak tadi justru bersukacita sebab ia dan ayahnya dapat berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan.
Berbicara tentang hal memberi, kita juga menemukannya dalam perikop hari ini. Sesudah Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu Tiberias. Banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia sebab mereka ingin melihat banyak mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus. Ketika hari mulai malam, para murid Yesus mulai khawatir tidak bisa memberi makan orang sebanyak itu, sebab tidak ada penjual roti atau makanan terdekat di sana. Tetapi akhirnya, mereka menemukan seorang anak yang membawa 5 roti jelai dan 2 ekor ikan. Roti ini yang kemudian didoakan oleh Tuhan Yesus dan dibagikan kepada banyak orang. Mujizat Tuhan-pun terjadi, 5 roti dan 2 ikan tersebut cukup untuk dimakan oleh lima ribu orang bahkan masih ada sisa dua belas bakul banyaknya.
Melalui bacaan ini, kita diajak untuk meneladani tindakan Tuhan Yesus, yakni selalu berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan untuk setiap berkat yang ada. Kita diajarkan mau memberi dan berbagi. Belajar dari teladan Tuhan Yesus ini, mari kita mulai memberi dan berbagi dalam lingkup keluarga masing-masing. Kita mengajarkan kepada anak-cucu kita tentang tulusnya memberi dan berbagi, untuk kemudian dapat kita terapkan dalam lingkup yang lebih luas, yaitu gereja dan masyarakat. Percayalah, jika kita tulus memberi dan berbagi sekalipun dalam keterbatasan, maka Tuhan Allah akan mencukupkan apa yang menjadi kebutuhan kita. Amin. [Ber].
“Memberilah tanpa takut kekurangan, sebab Tuhan akan mencukupkan.”