Panjang Umur Karya Kasih-Nya Pancaran Air Hidup 28 Juli 2023

Bacaan: 1 Raja-raja 1 : 38 – 48 | Pujian: KJ. 451
Nats:
“dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku yang aku sendhiri masih boleh saksikan.” (Ayat 48)

Setiap anggota keluarga tentu mendambakan hidupnya bahagia. Hal tersebut tidak hanya diharapkan terjadi dalam satu generasi saja, tetapi turun temurun sampai generasi yang berikutnya. Salah satu hal yang mendukung, khususnya dalam keluarga Jawa adalah mempertimbangkan bibit, bobot, bebet dalam memilih pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan. Dengan harapan dari bibit: garis keturunan, bobot: kualitas diri, dan bebet: penampilan, akan menjamin kehidupan keluarga di masa yang akan datang tetap sejahtera dan bahagia.

Keluarga Daud sebagai keluarga yang memegang janji Allah, berupaya untuk meneruskan karya Allah atas bangsa Israel melalui keturunan-keturunannya. Saat Daud semakin tua, ia berpikir tentang sosok yang akan meneruskan tahtanya. Pada saat itu Adonia menjadi anak tertua Daud, sepeninggal Amnon dan Absalom. Ia bermimpi dapat meneruskan tahta ayahnya, namun mimpinya kandas, setelah dikaji oleh Nabi Natan juga ayahnya. Agaknya, Adonia memiliki sifat yang senang meninggikan diri. Hal ini dapat dilihat dari tindakannya yang secara tiba-tiba mengangkat dirinya sebagai raja, tanpa berunding dan melibatkan Tuhan. Melibatkan Tuhan atas pilihan yang diambil menjadi syarat mendasar yang harus dimiliki oleh seorang Raja. Raja Isarel yang diharapkan adalah sosok pembebas, benar, bijaksana, pembawa kesejahteraan, dan bertanggung jawab kepada Tuhan dan rakyatnya. Ketika Adonia dipandang tidak berpotensi menjadi Raja, akhirnya Salomolah yang kemudian diangkat menjadi raja Israel.

Seperti proses pemilihan Raja atas Israel sebagai bangsa pilihan Allah, dimana Allah, Daud dan bangsa Israel tidak ingin salah pilih. Seperti keluarga Jawa dalam menentukan keturunan, dengan mempertimbangkan bibit, bobot, bebet, Tuhan Allah pun ingin karya kasih-Nya tidak diselewengkan. Karya kasih Allah terbukti membawa kebahagiaan bagi kita yang setia kepada-Nya. Oleh karena itu, sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah, Tuhan menginginkan kita untuk terlibat meneruskan karya kasih-Nya kepada dunia. Maka kita harus merespon panggilan Tuhan ini melalui tindakan kita. Sehingga kita sebagai anak-anak Allah memiliki bibit, bobot, bebet yang menjamin keturunan dan kehidupan kita yang mendatangkan keselamatan kekal. Amin. [edw].

 “Karya Allah adalah baik adanya, keluarga kerajaan-Nya dipanggil untuk menjaga agar panjang umur.”

 

Bagikan Entri Ini: