Bacaan: Matius 2 : 13 – 18 | Pujian: KJ. 445
Nats: “Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” (Ayat 13)
Kesedihan dan kegagalan seringkali membuat manusia kehilangan pengharapan dan putus asa. Bagaimana kita menghadapinya? Apakah kita dapat menghadapi kesedihan dan kegagalan itu tanpa putus asa? Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kita gagal: pertama terlalu ambisius (memaksakan diri), pada kenyataannya apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan kemampuan kita. Kedua terburu-buru, kita menyelesaikan tugas dengan asal-asalan. Ketiga sombong, sikap sombong menjadikan orang lain tidak suka dan menjauhi kita, sehingga kita tidak mempunyai teman untuk menyelesaikan tugas-tugas kita, dan pada akhirnya gagal. Ada kalanya kita perlu waktu untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan kita serta apa yang kita inginkan.
Bacaan Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk belajar menunggu waktu yang tepat agar tidak mengalami kegagalan. Pada waktu itu terjadi peristiwa pembunuhan bayi yang dilakukan Raja Herodes. Keluarga Yusuf dan Yesus yang pada saat itu masih berusia dua tahun mengalami ancaman pembunuhan dari Raja Herodes. Dalam keadaan penuh kecemasan dan ancaman Herodes, Yusuf bersedia dibentuk oleh Allah. Yusuf, Maria dan bayi Yesus taat kepada perintah Allah untuk mengungsi dan tinggal sementara waktu di Mesir sampai waktu yang ditentukan oleh Allah sendiri. Mereka bersedia menunggu. Dan pada akhirnya setelah Raja Herodes mati, mereka diperkenankan kembali ke tanah Kanaan.
Dalam kesedihan, kegagalan, dan mara bahaya penuh ancaman, Tuhan tidak pernah diam. Tuhan senantiasa memelihara dan menolong kita seperti yang dialami bayi Yesus. Rintangan hidup yang kita alami saat ini, bisa saja menggoncang iman percaya kepada Tuhan, bahkan membuat kita ragu akan penggenapan janji Tuhan. Maka bagi kita saat ini janganlah mudah menyerah dan berputus asa ketika mengalami kegagalan dan kesedihan. Mari kita terus percaya bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan dan kekuatan bagi kita yang senantiasa berserah kepada-Nya. Teruslah berpengharapan kepada Tuhan, sebab pengharapan kepada Tuhan, tidak akan pernah mengecewakan kita. Amin. [LEN].
“Hiduplah dalam penuh keyakinan dan pengharapan.”