Merespons Janji Allah Dalam Ketaatan Pancaran Air Hidup 26 Februari 2024

26 February 2024

Bacaan: Kejadian 21 : 1 – 7 | Pujian: KJ. 280
Nats: “TUHAN memperhatikan Sara seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.” (Ayat 1)

Kita semua tentu memiliki pergumulan dan berharap sesuatu yang baik segera datang. Akan tetapi dalam masa-masa penantian itu seringkali kita tidak sabar. Kita berdoa kepada Tuhan tetapi kita merasa doa-doa kita tidak kunjung terjawab. Perasaan itu seringkali membuat kita semakin jauh dari Tuhan, karena merasa doa dan harapan kita tidak kunjung direspons oleh Tuhan. Kita kadang menjadi putus asa dan bahkan meragukan kuasa Tuhan. Apalagi di zaman sekarang ini, yang serba instan dan praktis, kita inginnya serba cepat dan tidak sabaran.

Tetapi bagaimana dengan Sara? Sara dalam pergumulannya selalu sabar menanti pertolongan dan jawaban Tuhan. Sara tidak berhenti berharap pada Tuhan, bahkan ia semakin taat dan dekat kepada Tuhan berharap dalam pergumulannya. Melihat ketaatan Sara, Allah memberikan kejutan kepada Abraham dan Sara. Saat Abraham berusia seratus tahun, Sara isterinya mengandung. Kita bisa membayangkan betapa bahagianya Abraham dan Sara mendapatkan kejutan dari Allah. Pengharapan yang sangat panjang dan tidak pernah putus, membuat mereka berdua mengimani bahwa Allah setia terhadap janji-janjiNya.

Kita sebagai manusia yang hidup di zaman yang serba instan dan praktis ini bisa membayangkan jika berada di posisi Abraham dan Sara, mungkin kita sudah mulai mengeluh, putus asa, dan berhenti berharap karena tidak sabar menanti janji Tuhan. Tetapi pada saat yang sama ketika kita hampir mengeluh karena merasa apa yang kita harapkan itu belum terwujud, di sinilah waktu yang tepat bagi kita untuk mengambil sebuah refleksi yang dalam tentang ketaatan. Sudahkah kita sungguh-sungguh taat pada Allah? Ketaatan itu tidak hanya berbicara tentang menjalankan perintah dan hukum Allah. Ketaatan juga berbicara tentang kesabaran dan konsistensi pengharapan. Berhenti berharapkah kita jika bertahun-tahun pengharapan itu belum terwujud? Pada masa Pra Paskah ini kita diajak untuk kembali melihat bahwa janji Allah itu kekal selamanya bagi setiap umat yang berharap kepada-Nya. Kita hanya perlu meresponsnya dengan ketaatan dan menantinya. Amin. [Kyp].

“Allahku memang tak diragukan lagi dalam hal janji.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak