Hate Speech Renungan Harian 25 Maret 2018

25 March 2018

Bacaan : Yesaya 50 : 4-9    |    Pujian: KJ 52
Nats:
“Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.” (ayat 4)

Belakangan ini, hate speech (ujaran kebencian) begitu marak, khususnya di media sosial. Orang yang sentimen dengan orang lain atau kelompok lain dengan begitu mudahnya melontarkan kata-kata ujaran yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan hanya karena berbeda pendapat. Akibatnya persaudaraan menjadi terkoyak. Bahkan bisa berdampak pada tindakan diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa maupun konflik sosial. Karena itu, Presiden Joko Widodo berulangkali menyampaikan kepada seluruh bangsa kita ini untuk menghentikan ujaran kebencian itu, untuk menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif dan konstruktif.

Memang lidah semakin sering digunakan akan menjadi alat untuk tujuan-tujuan yang tidak baik. Karenanya Nabi Yesaya mengingatkan bahwa perkataan murid Tuhan seharusnya sekualitas kata-kata Tuhannya. Perkataan murid Tuhan seharusnya dapat membangun orang yang sedang letih lesu, patah semangat, berbeban berat, sehingga mereka mendapatkan semangat yang baru. Untuk itu, seorang murid akan selalu mendengarkan ajaran Tuhannya, kemudian mematuhinya walaupun harus menderita.

Bagaimana mengendalikan lidah tergantung pada siapa yang kita jadikan boss atasnya. Kalau emosi diri yang menjadi boss (tuan), lidah akan mengucapkan perkataan liar yang menghancurkan keharmonisan. Sebaliknya, jika Tuhan dijadikan tuan, perkataan yang keluar akan “memberi semangat baru pada yang letih lesu”. Ini hanya mungkin ketika kita sebagai murid bersedia tiap hari selalu berguru dan mendengar dari Sang Firman, apa yang harus diucapkan dan mana yang harus disensor. Bangunlah mulut kita dengan mendengarkan firman Tuhan, sehingga kata-kata kita tidak menjadi sandungan namun mengubahkan setiap orang menjadi murid Tuhan. Sudahkah kita memiliki lidah dan sikap seorang murid? [Retno]

“Tuhan, berikan aku lidah seorang murid!”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak