Bacaan: Lukas 1 : 26 – 38 | Pujian: KJ. 123
Nats: “Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.” (Ayat 38)
Setiap orang pasti pernah melakukan sebuah kesalahan dan hal itu bisa membuat relasi yang selama ini terbangun dengan baik dapat hancur begitu saja. Ketika seseorang menyadari kesalahannya, maka itulah yang disebut dengan titik balik. Pada tahap titik balik inilah, seseorang berani mengakui kesalahannya dan merubah dirinya menjadi lebih baik.
Injil hari ini juga berbicara tentang titik balik yang dialami oleh dunia. Dari dunia yang penuh dosa menjadi dunia yang tertebus, dari dunia yang gelap dan kelam menjadi dunia yang terang dan penuh kemuliaan. Pertanyaannya, siapakah dan apakah yang membuat titik balik sejarah dunia ini? Titik balik sejarah dunia ini di mulai dari Nazaret, kota yang tersembunyi, kepada seorang perawan yang sudah bertunangan, yaitu Maria. Ia hanya seorang gadis biasa namun dipenuhi oleh rahmat Tuhan. Artinya segala kemurahan Allah dianugerahkan kepada-Nya. Roh Kudus dan kuasa Allah menaungi Maria, sehingga ia menjadi seorang ibu dari Anak Allah. Tentu, sebagai manusia biasa Maria terkejut mendegarkan berita tersebut. Tetapi setelah mendengar penjelasan dari Malaikat Allah bahwa Roh Kudus dan kuasa Allah yang akan menjadikan Anak itu, Maria mengalami titik balik dalam imannya. Ia menyediakan dirinya untuk menjadi ibu Yesus.
Seperti Maria yang melahirkan Yesus Kristus ke dalam dunia, kita pun dipanggil untuk melahirkan Kristus dalam kehidupan kita agar dunia diselamatkan-Nya. Untuk itu kita harus berani berkata “Ya” tanpa syarat. Tugas kita adalah bersedia dipakai Tuhan menjadi sarana karya-Nya di dunia. Jika saat ini kita yang sering bermalas-malasan, tidak mau terlibat dalam pelayanan, atau hanya menjadi komentator, inilah saatnya bagi kita ikut ambil bagian dalam pelayanan. Kita membaharui janji dengan meneladani Maria. Maria selalu menjawab “Ya” ketika Tuhan membutuhkan dirinya. Kesediaannya itulah yang membuat dunia tidak akan pernah sama. Selamat mempersiapkan diri menyambut melahirkan Yesus Kristus dalam hidup kita, khususnya di lingkup persekutuan kita agar semangat Patunggilan Kang Nyawiji senantiasa nyata di tengah kita. Amin. [nda].
“Titik balik iman kita adalah di saat kita berani berkata “Ya” saat Tuhan memanggil kita.”