Debat Kusir Renungan Harian 23 Desember 2017

23 December 2017

Bacaan : Yohanes 7 : 40 – 52 | Pujian: KJ 249
Nats: “Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.” [ayat 43]

Debat kusir, biasanya diterjemahkan sebagai suatu perdebatan yang tak tentu ujung-pangkalnya. Semakin ke sini semakin tak jelas mana yang benar dan mana yang salah karena semua pihak “keukeuh” mempertahankan pendiriannya, meski dengan argumen yang sering kali ngawur. Dan lucunya akhir-akhir ini kita seringkali melihat hal ini dalam tanyangan di Televisi. Masing-masing pihak yakin pada pandangan yang dimiliki dan meremehkan pandangan orang lain. Debat berlangsung seru walau terkadang tak pernah ada kesimpulan yang bisa disepekati bersama.

Dalam melihat sebuah persoalan, seringkali kita memiliki pendapat yang berbeda. Itu bisa dikarenakan sudut pandang yang berbeda ataupun pengetahuan kita yang juga berbeda satu dengan yang lainnya. Persoalannya adalah bagaimana menghargai perbedaan pendapat dan memakainya bukan untuk menghancurkan pihak lain namun justru saling melengkapi dan menyempurnakan sebuah pendapat.

Banyak orang berdebat tentang status Yesus Kristus saat Dia hadir di dunia. Masing-masing pihak yakin dengan pandangannya dan meremehkan pandangan orang lain. Sikap terlalu yakin pada pandangan yang dimiliki malah membuat orang-orang yang ada di sekitar Yesus saat itu lupa dan tidak memandang rahmat dan anugerah yang dibawa Tuhan Yesus dalam kehadiranNya di dunia ini. Mereka sibuk berdebat sehingga mereka kehilangan berkat Tuhan yang sebenarnya bisa mereka miliki.

Dalam hidup bersama, seringkali kita terlibat dalam sebuah perbedaan yang tidak jarang membawa kita dalam perdebatan sengit. Karena begitu sengitnya perdebatan itu, malah mengaburkan hal utama yang harus kita sepakati. Pada akhirnya kita kehilangan damai sejahtera dan kehilangan kelimpahan anugerah Tuhan. Berdebat boleh, tapi biarlah kita berdebat dengan hati yang terbuka, kepala yang dingin dan sikap yang mau mendengar pendapat orang lain, serta demi kesepakatan yang membangun. [Oka]

“Berdebat yang baik bertujuan untuk mencari kesepakatan bersama, bukan mencari pembenaran diri.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak