Bacaan : Yesaya 48 : 12 – 22 | Pujian : KJ. 318 : 1, 2
Nats: “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti” (Ay. 18)
Apa yang membuat kita bahagia? Ketika ada pertanyaan yang demikian, kita dapat menjawabnya dengan cepat. Entah ketika mendapatkan kejutan, mempunyai banyak uang, bisa beli A, B, C, …, bisa jalan-jalan bersama keluarga atau teman-teman, selalu mendapat pujian, dll. Setiap orang tentu berusaha untuk terus mencari dan menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Namun, jika kita melanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya: apakah kebahagiaan tadi, membawa kedamaian dalam hati kita? Bisa jadi iya, tetapi terkadang, sebaliknya, sesuatu itu dirasakan membahagiakan kita namun belum tentu dapat mendatangkan kedamaian. Ada istilah kesenangan sesaat, misalnya saja: melakukan seks bebas, selingkuh, mengkonsumsi narkoba, minuman keras, dll. Bagi orang tersebut, hal itu dapat membuatnya bahagia karena merasa dirinya diterima, bahkan ketika mengkonsumsi narkoba atau minum minuman keras, dianggapnya masalah bisa dilupakan sejenak namun semua itu tidaklah mendatangkan damai sejahtera.
Itulah yang dialami oleh bangsa Israel ketika berada di pembuangan Babel. Pada waktu itu, Bangsa Israel merasa sudah nyaman tinggal di Babel dengan segala kebiasaan yang ada di sana. Mereka juga menyembah berhala dengan anggapan bahwa kemakmuran hidup bukanlah pemberian Allah, tetapi ada kuasa lain yang dapat memberi kemakmuran bagi mereka. Berhala yang mereka sembah dapat mendatangkan apa yang mereka harapkan. Bangsa Israel tidak lagi memiliki keinginan untuk kembali pulang ke tanah Kanaan. Tentu yang dialami oleh Bangsa Israel, hanya “kebahagiaan” sesaat yang tidak mendatangkan damai sejahtera.
Dimanakah kita bisa menemukan damai sejahtera dan kebahagiaan yang sejati itu? Tentu saja, hanya di dalam Yesus Kristus. Segala sesuatu yang ada di dunia ini memang bisa saja membuat kita bahagia, namun itu hanya sesaat. Seringkali kita merasa tidak ada damai, dan merasa hampa dalam hati. Karenanya, ketaatan mematuhi perintahnya (Yesaya 48:18) dan kedekatan dengan Tuhan merupakan kunci penting untuk bisa memperoleh kebahagiaan dan kedamaian yang sejati. Sebab Yesus adalah sumber kebahagiaan dan kedamaian. (Itha).
“Menjalani hidup bersama Tuhan, kutemukan kebahagiaan dan kedamaian”