Hussssttt, Jangan Bilang-bilang Renungan Harian 22 Februari 2020

22 February 2020

Bacaan :  Markus 9 : 9 – 13    |  Pujian  :  KJ. 446
Nats
: “… Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceritakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat, …” (Ay. 9)

Jaman sekarang ini, teknologi digital online era revolusi industri 4.0 menjadi lahan yang subur. Banyak orang kreatif dan yang mengikuti perkembangan jaman sangat lihai dengan memanfaatkan teknologi, salah satunya adalah berita hoax, memberikan informasi yang ditunggangi oleh kepentingan pribadi. Pada akhirnya netizen akan cepat mengerti (reaktif), menyebarkannya melalui media sosial tanpa mempertanyakan kebenarannya, tanpa menyaringnya dan tanpa berpikir kritis.

Ketika Tuhan Yesus mengajak para murid, Tuhan Yesus menunjukkan moment yang istimewa untuk menyaksikan kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus dengan tegas memberikan pesan kepada para murid : “jangan menceritakan apapun”, dan para murid memegang pesan Tuhan Yesus.

Tidak bisa dipungkiri seringkali manusia tergoda untuk menceritakan, apalagi jika merasa “hanya saya” yang mengetahui dengan jelas, merasa menjadi pahlawan kesiangan. Memang di bagian lain dalam Alkitab tidak sedikit saksi mata diberi tugas untuk menceritakan pengalaman bersama Tuhan Yesus (Luk 8:34,39). Uniknya dari perikop kita saat ini, Tuhan Yesus melarang untuk menceritakan kepada siapapun. Larangan merupakan godaan terbesar dalam kehidupan manusia, misalkan saja ketika hukum dibuat untuk menjaga keteraturan tetapi justru membuat kacau balau.

Hussttt, jangan bilang-bilang justru menjadi angin segar bagi manusia untuk menyebarkannya,“menengo yo, tak kandani iki rahasia tapi ojo ngomong-ngomong yo, wong kae bla bla bla”, yang terjadi adalah justru diceritakan kepada orang yang sudah dirasan-rasani. Menjaga rahasia itu tidak mudah, padahal Tuhan Yesus ingin menyampaikan pada waktu yang tepat agar rencana-Nya yang mulia itu menjadi berkat.

Demikian pula dengan kita, memegang kesetiaan adalah suatu tantangan. Kesetiaan untuk menanti “Waktu Tuhan” yang penuh misteri. Prinsipnya, Tuhan Yesus menghendaki kita untuk “ikuti saja intruksi-Nya”. Jangan jadi reporter yang justru menggagalkan rencana Agung Allah dalam diri Tuhan Yesus untuk karya keselamatan kita… sekali lagi, husssttt, jangan bilang-bilang. Amin (Dea).

“Dalam kesetiaan, makna diam itu emas sangat berarti”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak