Bacaan: Lukas 1 : 39 – 45 | Pujian: KJ. 84
Nats: “Ketika Elizabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elizabet pun penuh dengan Roh Kudus, …” (Ayat 41)
Ketika Pak Seto mengakhiri mata pelajaran PPKn yang dia ajarkan, dia memberikan PR kepada para muridnya, “Anak-anak dalam kehidupan sehari-hari, kita harus membiasakan 5S, yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun. Bapak memberikan tugas agar selama satu minggu ini kalian mendokumentasikan perilaku 5S yang kalian lakukan!” pungkas Pak Seto. Seminggu berlalu dan para murid Pak Seto mengumpulkan dokumentasi video tugas yang diberikan minggu lalu. Pembiasaan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) sangatlah populer dimana-mana, mulai dari sekolah, instansi layanan publik, instansi swasta, maupun di dalam rumah sendiri. Pembiasaan ini sangat lekat dengan budaya di Indonesia sejak zaman nenek moyang kita. Tujuan penerapan perilaku 5S ini adalah untuk menguatkan karakter seseorang agar memiliki kepribadian yang baik. Membiasakan diri dengan 5S merupakan anjuran yang perlu dilakukan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Perilaku ini menunjukkan bahwa senyum, sapa, salam, sopan dan santun terhadap orang lain, khususnya dengan orang yang lebih tua adalah hal penting.
Dalam tradisi Yahudi, pembiasaan salam juga diberlakukan sejak dari anak hingga dewasa. Salam yang diucapkan memiliki makna yang dalam dan doa damai sejahtera untuk orang yang menerima salam tersebut. Oleh karena itu, ketika Maria mengunjungi Elisabet sebagai saudara yang lebih tua, ia mengucapkan salamnya dengan sungguh-sungguh. Ketika Elisabet mendengar salam dari Maria maka damai sejahteralah jiwanya. Bahkan bayi dalam kandungan Elisabet ikut bersukacita mendengar salam dari Maria itu.
Menghayati Minggu Advent penantian hadirnya Kristus yang kedua, marilah kita mengucapkan salam damai sejahtera dan membiasakan diri kita dengan perilaku 5S dengan sungguh-sungguh. Salam bukan hanya hiasan di mulut tanpa makna, akan tetapi merupakan kesungguhan dan ketulusan hati yang berisi doa penuh damai sejahtera kepada setiap orang yang mendengarkannya. Amin. [Kulz].
“Salam damai sejahtera merupakan doa kesungguhan hati atas berkat Tuhan.”